Produksi Virtual di Australia: Memaksimalkan Teknologi dalam Pembuatan Film di Era Perubahan

- 3 Maret 2023, 20:57 WIB
Diskusi Produksi Virtual di Australia: Pembuatan Film di Era Perubahan, di Co&Co, Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, Rabu 1 Maret 2023.*
Diskusi Produksi Virtual di Australia: Pembuatan Film di Era Perubahan, di Co&Co, Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, Rabu 1 Maret 2023.* /Windy Eka Pramudya

Saat ini, di tengah pesatnya artificial intelegent (AI), industri sinema juga terkena dampaknya. Akan tetapi, menurut Victoria, kembali ke ini sifatnya yang melengkapi.

"Kita tetap butuh sesuatu yang nyata. Banyak hal yang bisa dieksplorasi. Proses pembuatan film tetap memerlukan lokasi yang riil dan akting para aktor yang mumpuni," ucap Victoria.

Victoria menyebutkan, yang sulit saat produksi virtual adalah ketika praproduksi. Pasalnya, filmmaker harus membangun dan menyiapkan banyak hal sedetail mungkin. Seluruh kru dan pemain yang terlibat harus tahu posisi dan perannya.

"Film adalah hasil kerja tim. Proses kolaborasi semua elemen membuat para pembuat film harus bekerja sama," ujar Victoria yang merupakan Wakil Direktur Deakin Motion Lab.

Diskusi bersama Victoria menjadi rangkaian Festival Senima Australia Indonesia (FSAI) 2023. Menampilkan film-film terbaik dari Australia dan Indonesia, FSAI hadir di bioskop mulai 24 Februari hingga 18 Maret 2023.

Film-film diputar antara lain film drama biografi Penguin Bloom, Moon Rock for Monday, The Drover's Wife: The Legend of Molly Johnson, dan film komedi animasi Peter Rabbit 2: The Runaway. FSAI 2023 juga menampilkan dua film yang diproduseri oleh alumni Australia Mira Lesmana, yaitu drama menegangkan Paranoia dan kisah mudik Humba Dreams. ***

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x