Telur Masih Mahal, Konsumen Termasuk Pengrajin Kue Rumahan Kelabakan

- 28 Maret 2023, 21:05 WIB
HARGA telur ayam dipasar-pasar tradisional kini sudah menembus Rp. 30 per kilo gram.Menurut pedagang kenaikan harga telur dipengaruhi permintaan yang meningkat.
HARGA telur ayam dipasar-pasar tradisional kini sudah menembus Rp. 30 per kilo gram.Menurut pedagang kenaikan harga telur dipengaruhi permintaan yang meningkat. /Asep MS/

KORAN PR-Masih tingginya harga telur di pasaran dikeluhkan masyarakat. Bahkan tak hanya mahal, telur sempat langka sehingga menyulitkan konsumen. Saat ini harga telur di Kota Tasikmalaya sudah menembus angka Rp 30.000 per kg. Padahal saat normal kemarin, harga telur Rp 24.000 hingga Rp 26.000 per kilogram.

Namun saat memasuki awal Ramadan atau munggahan, harga telur ayam naik secara signifikan. Bahkan selain harganya naik, keberadaan telur ayam sempat susah dicari karena menghilang dipasaran. "Kemarin sempet langka dipasaran, akibat pasokan ke pasar berkurang. Nah ketika sekarang datang lagi, harganya langsung tinggi," kata Wawan (42) salah seorang pedagang telur ayam di pasar tradisional Cikurubuk Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Selasa (28/03/2023).

Wawan mengatakan, biasanya menjelang Ramadan permintaan telur meningkat. Sementara pasokan biasanya cenderung berkurang dan dampaknya harga telur terus merangkak naik.
Apalagi ujar dia, harga penjualan dari pemasok juga mengalami kenaikan."Bandar atau pemasok telur yang datang kesini termasuk yang dari Jawa ngejual telur ke pedagang juga naik, sehingga harga dari pedagang ke konsumen juga naik," kata Wawan.

Tingginya harga telur yang terjadi saat ini banyak dikeluhkan para pedagang kue di Kota Tasikmalaya khususnya pengrajin kue rumahan. Padahal saat memasuki Ramadan, para pengrajin kue mulai banyak orderan kue khususnya untuk keperluan kue lebaran.

Yani Agustin (42) salah seorang pengrajin kue rumahan warga Pasangrahan Kelurahan Talagasari Kota Tasik megatakan, dirinya sangat kerepotan dengan tingginya harga telur yang terjadi saat ini.

Tingginya harga telur kata Yani sangat berdampak pada proses produksi pembuatan kue. Ketika kurang takaran telur, akan sangat berpengaruh pada kualitas kue yang diolah sesuai resepnya. “Kalau dikurangi nanti pasti rasa dan teksturnya juga berbeda, tapi kalau nggak dikurangi ya biaya produksinya naik khususnya,” ungkapnya.

Yang paling aman kata Yani, kue buatannya tidak dikurangi secara kualitas namun mau tidak mau harus mengalami kenaikan harga juga. "Ya dengan berat hati harga harus dinaikan demi menjaga kualitas rasa kue yang diproduksi," jelasnya.

Yani berharap harga telur bisa turun. "Ya mudah-mudahan nanti pas pertengahan Ramadan harga telur bisa turun, sehingga kami bisa kembali memproduksi kue secara normal. Apalagi sekarang pesanan kue lagi banyak," katanya.***

Halaman:

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x