Kolang Kaling Salawu Banyak Diburu Karena Kualitasnya Bagus

- 26 Maret 2023, 20:37 WIB
PENGRAJIN kolang-kaling di sepanjang jalan Salawu-Garut tepatnya di Desa Tanjungsari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya tengah mengolah biji nira menjadi kolang-kaling siap santap, Minggu (26/3/2023). Selama bulan ramadan, permintaan kolang-kaling melonjak.
PENGRAJIN kolang-kaling di sepanjang jalan Salawu-Garut tepatnya di Desa Tanjungsari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya tengah mengolah biji nira menjadi kolang-kaling siap santap, Minggu (26/3/2023). Selama bulan ramadan, permintaan kolang-kaling melonjak. /Aris M. Fitrian/

KORAN PR-Datangnya bulan suci Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi para pengrajin cangkaleng atau kolang-kaling di Kabupaten Tasikmalaya. Pasalnya kolang kaling menjadi salah satu kuliner yang paling banyak diburu warga saat bulan ramadan.

Dimana kolang-kaling biasanya dijadikan menu takjil dan pelengkap menu buka puasa. Meskipun tahun ini lebih menurun bila di bandingkan tahun kemarin, akan tetapi diketahui permintaan rutin pasar bisa mencapai hinga 100 Ton kolang kaling per tiga bulan sekali. Apalagi di bulan ramadan, permintaan akan kolang kaling biasanya bertambah.

Salah satu wilayah penghasil kolang-kaling yakni Desa Tanjungsari Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan beberapa bandar kolang-kaling dari berbagai daerah berburu ke Kecamatan Salawu karena kualitasnya yang cukup bagus.

Diketahui jika kualitas kolang-kaling ini bisa dilihat dari bentuknya yang padat, bersih, cerah, dan kenyal. Kualitas itu dimiliki oleh kolang-kaling hasil dari Desa Tanjungsari. Maka tidak heran, jika hasil olahan buah Nira menjadi cangkaleng dari sini selalu menjadi buruan Bandar dari Kota besar.

“Banyak yang pesan dari awal Ramadan sampai nanti mau dekat Idufitri. Mulai dari Cianjur, Sukabumi, Semarang sampai Surabaya ada juga yang pesan ke sini," jelas Candra (51) salah satu pengepul kolang-kaling Desa Tanjungsari Kecamatan Salawu, Minggu 26 Maret 2023.

Dalam satu bulan, kata dia, setidaknya ia mendapatkan pesanan dari berbagai daerah lebih dari 100 Ton. Kebanyakan, selain dari Jabodetabek, pemesan datang dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mereka pun menjual kembali kolang-kalingnya di daerah mereka. “Kebanyakan untuk dijual lagi, tetapi ada juga pemesan untuk industri rumahan olahan manisan,“ ujar Candra.

Bahkan khusus untuk yang dikirim via pengepul di Kabupaten Cianjur, kolang-kaling asal Salawu Tasikmalaya ini nantinya kerap dikirim untuk kebutuhan ekspor ke luar negeri. Kondisi barang yang terbilang memiliki biji besar dengan warna bersih cerah, kenyal, berisi, dinilai memiliki standar untuk pengiriman ekspor. "Biasanya kalau untuk ekspor minta dalam keadaan biji yang bulat, tidak yang gepeng," ujar dia.

Salah seorang pengolah buah kolang-kaling di Desa Tanjungsari Kecamatan Salawu, Ani menuturkan, sejak awal atau mau memasuki ramadhan buah kolang-kaling sudah disiapkan untuk dibakar, lalu dikeluarkan bagian lapisan buah kolang-kaling dari cangkangnya. Selama bulan ramadan dia dan sejumlah warga lainnya berjualan kolang-kaling, pasalnya banyak konsumen yang pesan buah berwarna putih tersebut.

"Biasanya yang beli ada dari warga sini, atau pengendara motor atau mobil yang melintas. Jika jumlah berlimpah, maka di kirim ke pengepul," kata Ani.

Pengrajin kolang-kaling lainnya yang berada di Desa Cisarua, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Wawan (42) menyebutkan permintaan akan kolang kaling memang tinggi, akan tetapi saat ini ada kesulitan dalam mencari bahan baku. Hal ini dikarenakan bahan baku yang ada di pohon itu masih belum memasuki masa panen. Atau jika ada, buah kolang-kaling tersebut justru malah sudah terlampau tua.

"Kalau pohon banyak, tetapi belum memasuki masa panen. Mungkin satu bulan kedepan sudah pas. Sehingga permintaan pasar tidak bisa semua dipenuhi," ujar dia.

Salah seorang pembeli, Firman (33) mengatakan, seringkali ketika melintas ke jalan Salawu-Garut tepatnya di wilayah Desa Tanjungsari dirinya menyempatkan diri membeli kolang-kaling untuk persediaan selama bulan ramadan. Sifatnya yang tahan lama bahkan saat direndam air dan dimasukan ke lemari es, membuat panganan ini bisa dinikmati sepanjang bulan.

"Iya buat bahan campuran takjil, bisa di buat kolak sama minuman segar campuran buat buka puasa. Beli lumayan banyak, nanti di rendam atau dimasukan ke kulkas," ujar dia.***

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x