Kesal Jalan Rusak Parah, Warga Pasang Spanduk Untuk Ridwan Kamil

- 21 Maret 2023, 00:10 WIB
SEBUAH spanduk berisi tulisan ungkapan kekecewaan dan kekesalan terhadap Gubernur Jabar Ridwan Kamil, terpampang di salah satu titik ruas Jalan  Kadungora-Leles, Minggu 20 Maret 2023
SEBUAH spanduk berisi tulisan ungkapan kekecewaan dan kekesalan terhadap Gubernur Jabar Ridwan Kamil, terpampang di salah satu titik ruas Jalan Kadungora-Leles, Minggu 20 Maret 2023 /Aep Hendy/

KORAN PR-Aksi protes dilakukan warga Garut terhadap Gubernur Jabar, Ridwan kamil. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kekesalan karena kondisi ruas jalan provinsi di Garut yang rusak parah bahkan sampai menimbulkan korban jiwa.

Pantauan di lapangan, aksi protes yang dilakukan warga Garut yang menamakan Koalisi Masyarakat Pemantau Pembangunan Garut ini ditunjukan dengan cara memasang spanduk. Dalam spanduk tersebut bertuliskan kalinmat-kalimat yang menunjukan kekecewaan terhadap Ridwan Kami selaku Gubernur Jabar.

Adapun isi tulisan dalam spanduk "Moal dipilih deui" dan "Menjadi Jabar sangsara, hanya di jaman Ridwan Kamil jalan ini rusak berat". Spanduk tersebut tersebar di pinggir sejumlah ruas jalan provinsi yang berada di wilayah Kabupaten Garut di antaranya di kawasan Jalan Kadungora-Leles.

"Ini sebagai bentuk kekecewaan dan kekesalan warga Garut dengan kondisi jalan provinsi yang sangat parah. Ini bentuk protes yang mereka lakukan agar gubernur benar-benar memperhatikan kondisi jalan provinsi di Garut", ucap kuasa hukum Koalisi Masyarakat Pemantau Pembangunan Garut, Evan Saepul, Senin 20 Maret 2023.

Sebelumnya, ungkap Evan, Koalisi Masyarakat Pemantau Pembangunan Garut telah mengajukan somasi terkait kerusakan jalan ini akan tetapi sama sekali tak mendapatkan tanggapan dari phak Pemprov Jabar. Protes dengan cara memasang spanduk ini akhirnya terpaksa dilakukan sebagai bentuk kekesalan dan kekecewaan warga yang telah memuncak.

Selain di kawasan Jalan Raya Kadungora-Leles, imbuh Evan, spanduk serupa juga telah dipasang di wilayah selatan Garut tepatnya di sekitar kawasan Gunung Gelap, Kecamatan Cisompet. Hal tersebut sebagai desakan agar Pemprov Jabar segera memperbaiki jalan provinsi yang rusak di seluruh wilayah Kabupaten Garut.

Evan menjelaskan, jalan dengan kondisi rusak parah memang bukan hanya terdapat di kawasan utara dan tengah akan tetapi juga kawasan selatan Garut. Hal ini tentu sangat disesalkan mengingat dmpaknya yang sangat besar bagi masyarakat Garut.

Bukan hanya menghambat kelancaran arus lalu lintas yang sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat, Evan juga menyebutkan akibat kerusakan jalan ini juga telah sering menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Bahkan kecelakaan ini telah menimbulkan korban luka parah maupun korban jiwa.

Somasi kedua

Menurut Evan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan untuk melayangkan somasi kedua bahkan juga jalur hukum apabila jalan provinsi yang rusak tidak segera diperbaiki Pemprov Jabar. Evan menilai Pemprov Jabar telah melakukan pembiaran sehingga menimbulkan korban luka bahkan korban jiwa.

"Dari data yang kami miliki, saat ini sudah ada tiga orang yang meninggal dunia dan juga yang patah tulang karena kecelakaan akibat kerusakan jalan yang terjadi. Kita akan tempuh jalur hukum jika ini terus dibiarkan, ini masuk unsur pembiaran. Apalagi kerusakan jalan ini sudah menyebankan seringnya terjadi kecelakaan dan dari data yang kami miliki sudah ada 3 orang yang meninggal dunia juga patah tulang," ungkapnya.

 Sementara itu salah seorang warga Kecamatan Sukawening yang menjadi korban kecelakaan akibat kondisi jalan rusak di ruas Jalan Raya Kadungora-Leles, Alif Rahman (36), berharap agar pemerintah segera melakukan perbaikan. Ia tidak mau ada korban lain yang mengalami kecelakaan dan akhirnya harus menderita cacat akibat patah tulang seperti yang dialaminya.

Alif menuturkan, kecelakaan yang dialaminya terjadi pada 21 Januari 2023 lalu di kawasan Leles. Saat itu dirinya melaju dari kawasan Bandung menuju kampung halamannya di Sukawening. Namun di kawasan Leles, ban sepeda motor yang dikendarainya masuk lubang yang memang banyak terdapat di sepanjang jalan sehingga ia dan sepeda motornya terjatuh kemudian tergilas truk box.

"Saat itu saya berniat pulang ke Sukawening karena mendapat kabar jika nenek saya di Sukawening meninggal dunia. Namun di Leles saya malah mengalami kecelakaan setelah ban sepeda motor masuk lubang dan saya terjatuh serta terlindas truk box", ujar Alif.

Masih menurut Alif, akibat dari kecelakaan itu, tulang di tangan kirinya patah dan remuk sehingga ia harus menjalani operasi. Sedangkan dirinya saat itu tak bisa mengklaim asuransi karena pihak kepolisian menyebut kecelakaan yang saya alami merupakan kecelakaan tunggal.

"Harapannya agar jalan yang rusak segera diperbaiki sehingga tidak akan lagi mencelakakan pengguna jalan. Meski tulang tangan saya patah dan remuk, tapi saya masih bersyukur karena Alloh masih menyelamatkan nyawa saya", katanya.***

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x