Longsor Sejak Oktober, Akses Menuju Parungponteng Tak Kunjung Diperbaiki

- 15 Maret 2023, 22:00 WIB
AKSES jalan menuju kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya yang terpotong akibat longsoran tanah tepat di depan SDN 2 Parungponteng, sejak longsor bulan Oktober 2022 lalu hingga kini belum diperbaiki, Rabu 15 Maret 2023.
AKSES jalan menuju kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya yang terpotong akibat longsoran tanah tepat di depan SDN 2 Parungponteng, sejak longsor bulan Oktober 2022 lalu hingga kini belum diperbaiki, Rabu 15 Maret 2023. /Aris M. Fitrian/

KORAN PR-Akses jalan menuju kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya yang terpotong akibat longsoran tanah tepat di depan SDN 2 Parungponteng, hingga kini belum diperbaiki. Padahal longsor di wilayah Desa Giri Kencana Kecamatan Parungponteng ini telah terjadi sejak Oktober 2022 lalu.

Diketahui akses jalan dari Cibalong ke Parungponteng ini sangat vital bagi masyarakat setempat. Meski roda dua bisa melintasi jalanan ini dengan masuk ke pelataran halaman SDN 2 Parungponteng, namun untuk kendaraan roda 4 sama sekali tidak bisa melintas. Sehingga banyak pengendara yang kepalang sudah jauh-jauh memasuki jalan ini akhirnya harus putar balik mencari jalur alternatif.

Selain merepotkan pengendara yang tidak mengetahui longsoran jalan, akibat belum normalnya jalan inipun membuat warga Parungponteng kesulitan dalam bermobilitas. Mereka harus memutar ke jalan Cimanisan - Barumekar yang jaraknya lebih jauh.
Kondisi jalan yang terkena longsoran memang cukup panjang dan dalam, sehingga sangat membahayakan pengendara dan warga. Apalagi tak jauh dari lokasi tersebut terdapat bangunan SDN 2 Parungponteng. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, jalan bekas longsoran ditutup terpal.

"Karena tidak kunjung diperbaiki, maka kami perintahkan warga untuk menutup longsoran jalan ini dengan terpal," kata Kapolsek Parungponteng IPDA Yadin Nuryadin, Rabu 15 Maret 2023.

Penutupan jalan dengan terpal tersebut, kata dia, dilakukan agar lokasi longsoran tidak tersiram air hujan. Karena waktu pertama kali terjadi longsor, jarak ke bangunan SDN Parungponteng masih cukup jauh kira-kira 10 meteran. Akan tetapi bila turun hujan, tanah semakin tergerus terbawa air, akibatnya longsoran tanah pun makin melebar.

"Dan kini jarak antara bibir longsoran jalan ke bangunan sekolah sudah semakin dekat hanya tinggal 4 meter saja," paparnya.

Dia menambahkan, akibat longsor selain membuat jalan rusak, juga mengakibatkan tiga rumah warga ambruk. Kondisi jalan longsor yang tidak juga diperbaiki, secara langsung telah menimbulkan keresahan. Pasalnya sangat mengganggu kelancaran aktivitas dan mobilitas warga.

Sementara itu, Kepala Bidang Jalan DPUTRLH Kabupaten Tasikmalaya, Romi Gardara, mengatakan, untuk penanganan sementara sedang di koordinasikan dengan BPBD. Saat ini sedang dilakukan kajian teknis untuk menentukan jenis penanganannya. Apakah dilakukan permanen atau sementara, dengan mempertimbangkan anggaran. ***

Halaman:

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x