Masjid Terlanjur Dirobohkan Tapi Bantuan Rehab Tak Kunjung Datang, Waga Pun Kebingungan

- 14 Maret 2023, 21:35 WIB
LOKASI bangunan Mesjid Al-Iklas di Kampung Sukatinggal Desa Deudeul Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya, kini tinggal pondasinya saja setelah dirobohkan warga pasca direncanakan akan mendapatkan bantuan rehab satu tahun lalu. Sayang hingga kini, bantuan rehab yang dijanjikan tidak kunjung datang,
LOKASI bangunan Mesjid Al-Iklas di Kampung Sukatinggal Desa Deudeul Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya, kini tinggal pondasinya saja setelah dirobohkan warga pasca direncanakan akan mendapatkan bantuan rehab satu tahun lalu. Sayang hingga kini, bantuan rehab yang dijanjikan tidak kunjung datang, /Aris M Fitrian/

KORAN PR-Masyarakat di Kampung Sukatinggal Desa Deudeul Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya, mengaku kebingungan untuk melaksanakan ibadah rutin, terlebih menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Pasalnya mereka tidak lagi memiliki mesjid, setelah mesjid DMK Al-Ikhlas yang berada di kampung tersebut dirobohkan.

 Masjid dirobohkan setelah ada rencana bakal mendapatkan bantuan rehab mesjid senilai Rp 1,7 miliar. Pada Mei tahun 2022 lalu, warga pun sepakat untuk merobohkan mesjid sambil menunggu bantuan rehab dari donatur yang disebutkan Hamba Alloh turun.

Akan tetapi, hampir setahun berselang, hingga kini Selasa 14 Maret 2023, bantuan yang dijanjikan tak kunjung datang. Masyarakat pun mulai jengkel dan kecewa, terutama pada salah seorang warga yang diindikasi sebagai pengusung bantuan. Sebab seolah mengulur-ngulur waktu dan tidak ada kejelasan kapan rehab bangunan mesjid akan dilakukan.

Sementara uang hasil donatur warga senilai Rp 170 juta yang rencananya akan dipakai untuk rehab secara swadaya, kini tidak jelas entah dimana.

Salah seorang tokoh warga yang juga Pengelola Yayasan DKM Al-Iklas Kampung Sukatinggal, Aj. Koswara mengatakan, pihaknya dan ratusan warga sangat kebingungan untuk melaksanakan kegiatan keagamaan. Selain pengajian rutin yang kini sudah ditiadakan, sholat berjamaah pun kini sulit digelar. Bahkan untuk jumatan, warga harus menumpang ke mesjid tetangga.

"Jadi sudah tidak ada mesjid, karena sudah dirobohkan hampir setahun lalu, tanggal 25 Sawal tepatnya," jelas dia, Selasa 14 Maret 2023.

Yayasan sebetulnya sudah tidak bergelut dengan urusan keseharian DKM Al-ikhlas. Keseharian diserahkan kepada DKM termasuk ketika hendak melakukan rehab masjid.

Secara sepintas ia menjelaskan, awalnya masyarakat yang diinisiasi Ketua DKM merencanakan untuk melakukan rehab atap bangunan mesjid. Sumbangan warga secara swadaya pun dibuka hingga terkumpul Rp 170 juta.

Halaman:

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x