Pelaku Utama Pembacokan Pelajar di Bogor Seorang Residivis, Polisi Ungkap Motif Pelaku

- 14 Maret 2023, 16:13 WIB
KAPOLRESTA Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, menujukkan senjata tajam yang digunakan untuk membacok seorang pelajar, Selasa 14 Maret 2023
KAPOLRESTA Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, menujukkan senjata tajam yang digunakan untuk membacok seorang pelajar, Selasa 14 Maret 2023 /Rishad Noviansyah/

KORAN PR- Pelaku utama pembacokan pelajar di simpang Pomad, Jalan Raya Jakarta-Bogor, Jumat 10 Maret lalu rupanya merupakan seorang residivis kasus penjambretan, yakni ASR (17). Kini dia menjadi buronan Polresta Bogor Kota.

Sejauh ini, Polresta Bogor Kota telah menangkap dua dari tiga pelaku pembacokan yang menewaskan Arya Saputra (16) siswa kelas X SMK Bina Warga Kota Bogor. Arya mengalami luka serius akibat sabetan pedang dari pelaku ASR.

Dua orang yang berhasil ditangkap Polresta Bogor Kota yakni MA (17). Dia berpesan sebagai pemilik senjata tajam jenis gobang dan pemilik kendaraan roda dua Honda PCX F 5946 FFV berwana putih. Satu orang lainnya, SA (18) berperan membuang barang bukti gobang yang digunakan menyabet korban.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menjelaskan, MA ditangkap dalam persembunyiannya di wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Sementara SA ditangkap di wilayah Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor.

"Untuk pelaku utama, ASR ini masih kita lakukan pengejaran. Kami juga sudah datangi keluarga, dan keluarganya itu kooperatif. Mereka menyayangkan, sudah (kasus) jambret kok kayak gini. Jadi pelaku utama ini residivis kasus penjambretan. Ini info sementara," kata Bismo dalam keterangan pers di Mapolresta Bogor Kota, Selasa 14 Maret 2023.

Para pelaku dijerat dengan Pasal 76C Jo Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 dan Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun.

Bismo menjelaskan, meski ASR seorang residivis, dia tetap mengenyam pendidikan di bangku sekolah formal. Menurut Bismo itu merupakan hak bagi setiap warga negara untuk menuntut ilmu.

Motif

Bismo pun mengungkap motif dibalik pembacokan. Menurutnya, para pelaku melakukan penyerangan secara acak karena gagal menemukan pelajar yang menjadi target.

Menurut Bismo, pelaku berinisial MA (17), SA (18) dan pelaku utama yang kini buron ASR (17) mengincar seorang pelajar berinisial A asal SMK Bina Warga Kota Bogor, yang menantang kelompok pelaku lewat postingan live Instagram (IG).

Namun, kelompok pelaku gagal menemukan A, kemudian menemukan korban, Arya Saputra yang juga bersekolah di SMK Bina Warga. Saat itu, Arya bersama beberapa rekannya hendak menyeberang jalan, kemudian muncul kelompok pelaku berbonceng tiga di sepeda motor dari arah Cibinong mengayunkan senjata tajam jenis gobang.

Ayunan gobang itu mengenai rahang kiri Arya Saputra. Meski sempat menyeberang jalan, Arya kemudian terkapar bersimbah darah, kemudian meninggal dunia dalam perjalanan ke RS FMC Sukaraja, Kabupaten Bogor.

"Jadi berdasarkan keterangan dua orang yang telah kami tangkap, mereka itu mengincar orang berinisial A yang menantang lewat live IG. Saat itu dicari pelaku tidak ketemu, sehingga pelaku mencari sasaran lain. Itu berdasarkan informasi sementara dari dua orang yang kita tangkap. Kalau pelaku utama ASR sudah ditangkap, kita akan dalami lagi motifnya," kata Bismo. ***

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x