Tanggap Darurat Bencana Dicabut, Rehabilitasi Difokuskan

- 14 Maret 2023, 07:02 WIB
WARGA menerjang banjir di Perumahan Villa Kencana Cikarang, Senin (27/2/2023). Banjir di Kabupaten Bekasi merendam 88 titik di 14 kecamatan.
WARGA menerjang banjir di Perumahan Villa Kencana Cikarang, Senin (27/2/2023). Banjir di Kabupaten Bekasi merendam 88 titik di 14 kecamatan. /Tommi Andryandy/

 

KORAN PR-Pemerintah Kabupaten Bekasi resmi mencabut status tanggap darurat bencana hidrometeorologi. Kini pemerintah daerah fokus pada rehabilitasi dan rekonstruksi sejumlah wilayah terdampak.

Pemulihan dan pembangunan kembali ini bakal diterapkan secara menyeluruh, mulai dari infrastruktur umum hingga kediaman pribadi warga yang hancur dihantam bencana. Tidak sebatas itu, pemulihan mental dan bantuan logistik tetap disalurkan.

“Status tanggap darurat sudah dicabut. Kami lanjutkan di tahap rehabilitasi-rekonstruksi pasca bencana,” kata Penjabat Bupati, Dani Ramdan, Senin 13 Maret 2023.

Pada fase rehabilitasi dan rekonstruksi ini, lanjut Dani, pihaknya akan merealisasikan perbaikan berdasarkan data kerusakan yang kini terus disempurnakan. Selain itu, evaluasi pun terus dilakukan untuk menyempurnakan langkah menghadapi kebencanaan.

“Kami juga evaluasi apa saja yang harus diperbaiki dalam penanganan tanggap darurat, masalah informasi pencatatan dan data, kemudian respons cepat. Sedangkan data kerusakan akibat banjir itu akan dilakukan perbaikan, kapan akan diperbaiki, serta sumber dananya dari mana, ada yang bisa ditangani APBD Kabupaten, yang ke provinsi, pusat, atau menggalang bantuan dari dunia usaha,” kata dia.

Banjir surut

Sementara itu, dicabutnya status tanggap darurat ini seiring dengan telah surutnya banjir di wilayah Kabupaten Bekasi. “Berdasarkan hasil evaluasi, baik rakor harian maupun rapat evaluasi akhir, bisa kami nyatakan bahwa banjir di Kabupaten Bekasi sudah surut,” kata Dani.

Seperti diketahui, kurang lebih dua pekan terakhir Kabupaten Bekasi dilanda banjir. Bahkan, banjir pernah mencapai lebih dari 100 titik di hampir dua puluh kecamatan. Sedikitnya 60.000 warga terdampak dan banyak di antaranya terpaksa mengungsi lantaran genangan terus meninggi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, Muchlis mengatakan, banjir yang sempat menggenangi puluhan kecamatan, seluruhnya kini telah surut. Aktivitas warga pun kembali normal, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah.

“Kondisi saat ini untuk seluruh wilayah dipastikan telah surut. Hasil laporan dari rekan- rekan  camat di seluruh Kabupaten Bekasi, bahwa di wilayah mereka sudah tidak ada genangan air dan banjir lagi,” kata dia.

Halaman:

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x