18.329 Hektare Sawah di Majalengka Telah Dipanen, Produksi Gabah Surplus

- 12 Maret 2023, 16:17 WIB
PANEN Padi Nusantara 1 juta hektare di Desa Cidenok, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka bersama Kementrian Pertanian, Sabtu 11 Maret2023
PANEN Padi Nusantara 1 juta hektare di Desa Cidenok, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka bersama Kementrian Pertanian, Sabtu 11 Maret2023 /Tati Purnawati/

KORAN PR- Sekitar  18.329 hektare sawah di  Kabupaten Majalengka panen pada Maret 2023 dari luas lahan sawah yang ada sekitar 49.465 hektar. Rata-rata produksi per hektare mencapai 6 ton hingga 7 ton, sehingga dengan hasil tersebut kebutuhan beras atau gabah di Kabupaten Majalengka akan mencukupi untuk beberapa bulan kedepan bahkan mengalami surplus.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Iman Firmansyah, pada saat Panen Padi Nusantara 1 juta hektare di Desa Cidenok, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka bersama Kementrian Pertanian, Sabtu 11 Maret 2023 mengungkapkan, sebagian areal sawah di Majalengka telah dipanen lebih awal di bulan Februari dan panen diperkirakan akan berlangsung hingga bulan April mendatang. Karena disejumlah wilayah kondisi tanaman masih harus menunggu panen tiga mingguan hingga satu bulan kedepan.

“Yang dipanen di bulan Maret itu seluas 18.329, ini  untuk mendukung  Panen Padi Nusantara 1 juta hektare.” ungkap Iman.

Disampaikan Iman, produksi padi yang  di hasilkan di Kabupaten Majalengka pada Tahun 2022 mencapai  681.821 ton dari total luas lahan sawah yang ada. Sedangkan  untuk di Kecamatan Sumberjaya sendiri, produksi  gabah mencapai 32.776 ton dari luas panen 4.418 hektare. Luas lahannya mencapai 5.249 hektare  yang sisanya kini belum dipenen.  

Di Kecamatan Sumberjaya, telah terjadi perluasan lahan sawah seluas 2 hektare, di mana lahan kebun diganti menjadi lahan sawah. Hal tersebut sebagai langkah untuk mengamankan produksi beras di Majalengka.

“Untuk mendorong peningkatan Indek Pertanaman (IP), kami juga melakukan upaya lain misal yang lahan sawahnya hanya bisa menghasilkan produksinya dua kali di ubah menjadi 3 kali dan disesuaikan dengan kondisi sumber air yang normal.” ungkap Iman.

Sementara itu Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Jawa Barat Agus Susanto mengatakan pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat dalam program Panen Padi Nusantara 1 juta hektare, bahwa bangsa Indonesia itu bisa menghasilkan padi.

"Seperti yang dilihat disini Majalengka sudah bisa mandiri. Bahkan prodaknya, digunakan untuk masyarakatnya. Jadi saya yakin bangsa kita mampu memproduksi gabah dalam jumlah besar, swasembada beras akan terpenuhi, apalagi setelah panen ini langsung dikelola lagi digarap, jeraminya dikembalikan ke tanah untuk fermentasi. Sehingga lahan secepatnya diolah kembali tidak boleh berbulan-bulan kosong, ini harus segera disambung dengan penanaman berikutnya.” ungkap Agus yang berharap Indeks pertanaman bisa terus meningkat.

Pemerintah Kabupaten Majalengka sendiri telah ikut mensukseskan program Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, melalui program Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektare. Panen padi serentak yang digelar dalam beberapa hari ini, merupakan upaya pemerintah pusat bersama seluruh kabupaten/kota se Indonesia dalam meningkatkan produktivitas padi dan meningkatkan swasembada pangan.***

Halaman:

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x