Network
KORAN PR - Orang nomor satu di Paguyuban Pasundan Prof Dr H.M Didi Turmudzi, M.Si meminta Iwan Bule untuk berkontribusi lebih banyak lagi di Jawa Barat ini.
"Beliau orang tua kita, seorang tokoh pula di Jawa Barat ini. Pengabdiannya di Jawa Barat pun banyak, salah satunya pernah menjabat Pj Gubernur Jabar pada Pilgub Jabar lalu," kata Prof Didi di Gedung Paguyuban Pasundan di Jalan Sumatra, Kota Bandung pada Rabu 8 Maret 2023.
Menurut Prof Didi, selama ini dirinya sangat dekat dengan Iwan Bule. Kedekatan ini kata dia salah satunya adalah untuk memupuk solidaritas kebangsaan. "Mudah-mudahan dengan segenap kemampuannya, beliau bisa berkontribusi lebih di Jawa Barat ini," kata Direktur Pasca Sarjana Universitas Pasundan itu.
Sementara itu Mochamad Iriawan atau Iwan Bule ini, menganggap Prof Didi ini sebagai seorang akademisi tangguh yang menjadi harta berharga bagi warga Jawa Barat. Terlebih Prof Didi merupakan salah satu tokoh Sunda yang paham berjuta literasi Kesundaan.
"Saya ini mengenal beliau sejak zaman Kapolda Jabar dan Pj Gubernur Jabar. Beliau ini pun yang suka memberi jalan keluar terbaik apabila ada masalah yang berkaitan dengan masyarakat Sunda," katanya.
Iwan Bule juga pun berharap Prof Didi akan terus sehat dan memberikan bantuan pemikiran-pemikiran dengan filsafat Kesundaan yang tinggi. "Paguyuban Pasundan ini sudah berdiri sekira 100 tahun lebih, kita doakan terus Profesor Didi bisa terus berkontribusi dengan pemikiran dan pengetahuannya," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Prof Didi Turmudzi juga mengajak Iwan Bule berkeliling Paguyuban Pasundan. Prof Didi pun dengan sabar, menjelaskan satu per satu tokoh-tokoh Paguyuban Pasundan yang berperan dalam kemajuan masyarakat Sunda.
Seperti diketahui banyak tokoh-tokoh Paguyuban Pasundan yang juga memiliki latar belakang militer. Bahkan ada juga yang sempat menjabat Gubernur Jabar seperti Solihin G.P.
Selain itu Prof Didi pun mengajak Iriawan untuk berfoto bersama di depan bangunan salah satu gedung Paguyuban Pasundan yang merupakan warisan masa lalu atau heritage. Gedung yang dibangun pada sekitar tahun 1900 an awal tersebut masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Oleh karena itu Iwan Bule pun berharap Paguyuban Pasundan akan tetap ada dan semakin menguatkan eksistensinya. Termasuk melahirkan generasi baru yang setia dengan unsur-unsur kemanusiaan yang dipelihara masyarakat Sunda.***
