Network
/photo/2023/03/08/498620004.jpg)
KORAN PR-Bendung Rentang di Jatitujuh berstatus waspada dengan debit air sempat mencapai lebih dari 700 meter kubik per detik akibat curah hujan tinggi yang terjadi sejak Selasa sore hingga Rabu (8/3/2023) pagi.
Dadi Supriadi Koordinator Pengelola Bendung Rentang mengatakan, akibat curah hujan yang tinggi total debit Bendung Rentang sempat naik di pukul 03.00 dini hari dan status ditingkatkan menjadi waspada karena debit mencapai 713.075 m kubik per detik dengan tinggi muka air mencapai 22,26 meter diatas permukaan laut.
Begitu air naik segera dilakukan pembagian ke sejumlah saluran. Aliran ke Saluran Induk Sindupraja mencapai 46,723 m kubik perdetik. Angka tersebut tidak biasanya terjadi. Beruntung ke wilayah tersebut telah dilakukan normalisasi saluran sehingga pasokan bisa maksimal.
Selain itu ke Saluran Induk Cipelang sebesar 18 m3 per detik. Semula ke Saluran Induk Cipelang ini hanya 12,301 m kubik per detik dan sisanya kembali dialirkan ke Sungai Cimanuk sebesar 645,051 meter kubik per detik.
Beruntung, dua saluran telah dilakukan normalisasi sehingga tidak sempat terjadi banjir, baik ke wilayah Indramayu maupun arah Cirebon dan sebagian Indramayu bagian Selatan.
Karena luapan air naik maka semua pintu air terpaksa dibuka menghindari volume air yang semakin naik. Kondisi ini menurut Dedi baru pertama kali kembali terjadi sepanjang musim penghujan di tahun ini.
Air yang mengalir ke area Bendung Rentang ini diantaranya berasal dari sejumlah sungai seperti Cijurey, Cideres dan sejumlah sungai lainnya yang bermuara ke Cilutung kemudian ke Cimanuk.
Namun demikian menurut Dadi, dengan meredanya hujan debit airpun mulai turun. Diharapkan cuaca terus membaik agar kondisi muka air Bendung Rentang bisa normal kembali seperti semula.
Sementara itu sejumlah masyarakat di Majalengka sempat was-was karena hujan deras disertai petir berlangsung cukup lama mulai Selasa sore hari hingga Rabu pagi. Pukul 07.00 WIB cuaca masih terus mendung dan di sebagian wilayah masih terjadi gerimis.
