1.114 Warga Kota Tasikmalaya Menderita Katarak

- 7 Maret 2023, 22:04 WIB
SALAH seorang penderita katarak mendapatkan pemeriksaan dari tim dokter pada kegiatan gebyar operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu di Rumah Sakit Dewi Sartika Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, Selasa 7 Maret 2023.
SALAH seorang penderita katarak mendapatkan pemeriksaan dari tim dokter pada kegiatan gebyar operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu di Rumah Sakit Dewi Sartika Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, Selasa 7 Maret 2023. /Asep MS/


KORAN PR-Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menggelar kegiatan gebyar operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu bertempat di Rumah Sakit Dewi Sartika Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, Selasa 7 Maret 2023.

Dalam kegiatan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya bekerjasama dengan Rumah Sakit Cicendo Bandung dan Persatuan dokter ahli mata Indonesia (perdami). Sebanyak 100 penderita katarak dari 10 Kecamatan se-Kota Tasikmalaya mendapat layanan pengobatan dan tindakan operasi.

"Betul hari ini kita ada gebyar operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu. Dimana sebenarnya kegiatan seperti ini sudah rutin dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Tasik setiap tahunnya sesuai anggaran yang tersedia dari APBD," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat, Selasa 7 Maret 2023.

Berdasarkan data yang ada di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya saat ini ada sebanyak 1.114 penderita katarak di Kota Tasikmalaya. Dari jumlah tersebut kata dia, sesuai permintaan PJ Walikota targetnya bisa tertangani semua tahun ini."Nanti kita dari Dinas Kesehatan akan melakukan perhitungan-perhitungan terkait pelaksanaan kedepannya," ujarnya.

Untuk bisa mengikuti kegiatan operasi katarak gratis tersebut lanjut Uus, penderita terlebih dahulu harus sudah melakukan pemeriksaan di Puskesmas untuk dilakukan skrining dan selanjutnya diikutkan dalam daftar tunggu yang datanya ada di Dinas Kesehatan agar bisa mengikuti operasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh dinas.

Katarak sendiri jelas Uus, penyebabnya ada beberapa faktor. Selain dari usia, juga ada hal-hal ditubuhnya yang menyebabkan gangguan pada mata yang sifatnya bertahap atau tidak sekaligus. "Biasanya ada tempo satu atau dua tahun dilakukan skrining atau pengobatan terlebih dahulu sebelum dilakukan operasi," katanya.

Katarak juga terang Uus, bisa menyerang siapa saja atau berbagai golongan usia hanya saja mayoritas penderitanya memang usia lanjut.

Kasus bertambah

Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah meninjau langsung kegiatan gebyar operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu tersebut. Dia berharap kegiatan tersebut bisa terus berlanjut melihat masih banyaknya penderita katarak di Kota Tasik yang perlu ditangani. "Kalau melihat angka yang ada di Dinas jumlah kasus katarak sebanyak 1.114 kasus, dan dengan satu kali kegiatan operasi dilakukan terhadap 100 orang, maka untuk penangannya  setidaknya dibutuhkan 11 kali kegiatan seperti ini dalam setahun," ujar Cheka.

Apalagi kata Cheka, setiap tahunnya jumlah penderita katarak selalu ada penambahan kasus dengan jumlah cukup banyak. "Rata-rata penambahannya seratus kasus pertahun. Maka jika kita tidak melakukan tindakan apa-apa maka jumlah penderita katarak ini tiap tahunnya akan bertambah terus," ujarnya.

Sehingga kata Cheka, melihat hitung-hitungan angka diatas, setidaknya empat sampai lima penderita katarak  setiap harinya harus mendapatkan tindakan. "Kalau kita ingin menyelesaikan sesuai target tahun ini.Kalau targetnya dua tahun ya sekitar dua atau tiga orang perhari," jelas Cheka.

Menurut Cheka, jumlah penderita katarak di Kota Tasik tersebut sudah masuk katagori riskan. Ketika masyarakat banyak menderita katarak, bisa jadi akan menghambat aktifitas usahanya sehingga menimbulkan masalah baru bagi pemerintah " Hal itu yang saya kira perlu ditangani segera karena ketika masyarakat tidak bisa usaha, tidak bisa bekerja maka akan menimbulkan angka kemiskinan baru,itu perlu segera mendapat perhatian," terangnya.

Terkait anggaran kata Cheka, pelaksanaan kegiatan penanganan penderita katarak ditanggung pemerintah kota meskipun tidak full karena keterbatasan anggaran. "Sehingga dalam pelaksanaannya kita bekerjasama dengan rumah sakit Cicendo dan Perdami," pungkasnya.***

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x