Cegah Flu Burung, Peternak di Ciamis Diminta Tingkatkan Biosekuriti

- 6 Maret 2023, 20:34 WIB
PETERNAKAN ayam ras pedaging di wilayah Linggamanik, Desa Panyingkiran beberapa waktu lalu. Disnakan Ciamis minta peternak tingkatkan biosekuriti untuk mengantisipai kemungkinan terjadinya serangan penyakit flu burung atau avian influenza.
PETERNAKAN ayam ras pedaging di wilayah Linggamanik, Desa Panyingkiran beberapa waktu lalu. Disnakan Ciamis minta peternak tingkatkan biosekuriti untuk mengantisipai kemungkinan terjadinya serangan penyakit flu burung atau avian influenza. /Nurhandoko Wiyoso/

KORAN PR-Peternak ayam ras pedaging maupun petelur di Kabupaten Ciamis diminta meningkatkan biosekuriti. Langkah tersebut sebagai upaya mencegah kemungkinan terserang penyakit flu burung atau avian influenza.

Seperti diketahui kasus serangan flu burung kembali terdeteksi di wilayah Cirebon dan Cimahi. Penyebaran penyakit tersebut sangat cepat, serta dapat memicu terjadinya kematian massal unggas.

“Kami sudah menyebar edaran kepada peternak agar lebih meningkatkan biosekuriti, sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi serangan flu burung. Kami juga minta bantuan vaksin AI , untuk vaksinasi,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis Syarief Nurhidayat, Senin 6 Maret 2023.

Peternak juga diminta untuk meningkatkan pola hidup bersih dan sehat bagi ternak peliharaannya. “Apalagi AI bersifat zoonosis, dapat menular kepada manusia,” katanya.

Berkenaan dengan tindakan yang harus dilakukan jika menemukan kasus kematian massal ayam, dia menyatakan, agar ayam yang mati jangan langsung dimusnahkan. Akan tetapi , peternak segera lapor kepada petugas di lapangan.

“Cepat lapor, jika menemukan di kandang banyak yang sakit dan menimbulkan kematian massal. Itu merupakan indikasi yang paling cepat diketahui. Jangan langsung dimusnahkan, tapi tunggu pemeriksaan untuk memastikan penyebabnya. Penanganan harus dilakukan sangat hati-hati, jika perlu pakai baju alat pelindung diri,” katanya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Asri Kurnia, mengungkapkan hingga saat ini belum ada laporan atau temuan kasus AI di Ciamis. Namun demikian, dibutuhkan tindakan pencegahan agar tak terjadi kasus flu burung.

Asri mengatakan, sentra peternakan ayam ras petelur ada di wilayah Kecamatan Cipaku , sedangkan untuk ayam ras pedaging tersebar di wilayah Kecamatan Rancah, Cisaga, Kawali dan Panawangan. “Peternakan ayam tersebar di 26 kecamatan, hanya saja ada beberapa wilayah yang menjadi sentra,” katanya.

Dia menambahkan, populasi ayam ras pedaging di Ciamis mencapai 105 juta ekor per tahun, dan ayam ras petelur sebanyak 2,2 juta ekor per tahun. “Berdasar data dari BPS Tahun 2021, Kabupaten Ciamis berada pada posisi kedua nasional untuk ayam pedaging, sedangkan untuk ayam petelur berada di urutan keempat Jawa Barat,” katanya.***

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x