Jelang Puasa, Harga Kebutuhan Pokok di Tasikmalaya Merangkak Naik

- 2 Maret 2023, 09:51 WIB
DUA minggu Jelang Bulan Ramadan 1444H, harga komoditas kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Tasikmalaya mulai merangkak naik. Seorang pembeli tampak membeli sayuran jenis cabe di Pasar Cikurubuk Kota Tasik, Rabu (1/3/2023)
DUA minggu Jelang Bulan Ramadan 1444H, harga komoditas kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Tasikmalaya mulai merangkak naik. Seorang pembeli tampak membeli sayuran jenis cabe di Pasar Cikurubuk Kota Tasik, Rabu (1/3/2023) /Asep MS/

KORAN PR-Dua minggu Jelang bulan Ramadan 1444H, harga komoditas kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Tasikmalaya mulai merangkak naik. Kenaikan tersebut terjadi pada komoditas sayuran jenis bawang merah, cabai merah, daging sapi, daging ayam, telur, terigu, beras, gula pasir, gula aren dan beberapa bahan pokok lainnya.

Pedagang sayuran di Pasar Pancasila Kota Tasik, Lilis (32) mengatakan, harga sejumlah komoditas bahan pokok jelang bulan Ramadan mulai mengalami kenaikan. Kenaikan cukup signifikan terjadi pada bawang merah, gula aren, terigu, beras dan beberapa jenis sayuran khususnya cabai.

Lilis mengatakan, khusus untuk jenis sayuran, kenaikan dipicu suplai ke pasar berkurang yang disebabkan  pengaruh cuaca buruk termasuk belum datangnya masa panen raya.

Untuk komoditas cabai merah memang telah mengalami kenaikan sejak dua pekan terakhir seperti cabai merah domba dijual Rp50 ribu naik Rp 65 ribu per kg, cabai rawit merah Rp38 ribu naik Rp50 ribu, cabai merah lokal Rp50 ribu dan cabai merah japlak Rp60 ribu per kg.

"Kenaikan juga terjadi pada  beberapa  komoditas sayuran lainnya seperti terong, buncis, wortel, mentimun, pare, sawi, bayam, bunga kolm. Namun kenaikannya tidak terlalu tinggi atau rata-rata naik sekitar Rp500 hingga Rp1.000 per kg," katanya.

Ia mengatakan, untuk jenis sayuran seperti cabai merah, kenaikan harga disebabkan pengaruh cuaca ekstrem yang menyebabkan  sebagian petani mengalami gagal panen serta petani lainnya masih menunggu masa panen.

Kenaikan yang juga cukup tinggi terjadi pada harga bawang merah. Bawang merah yang semula hanya dijualnya Rp 33 ribu naik Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu per kg dan gula aren yang asalnya dinual Rp 38 ribu menjadi Rp 40 ribu per toros.

"Kenaikan kebutuhan bahan pokok memang terjadi di setiap pasar tradisional dimana semua bahan pokok harganya merangkak naik. Dengan kondisi seperti itu, konsumen banyak yang mengeluh," katanya.

Daging ayam

Komoditas lain yang kini mengalami lonjakan harga terjadi pada harga daging ayam potong baik ayam boiller maupun ayam kampung.

Di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya misalnya, sejak beberapa minggu lalu harga daging ayam boiller naik yang semula dijual seharga Rp 28 ribu per kg, sekarang dijual Rp 34 ribu per kg. Sedangkan untuk daging ayam kampung yang asalnya dijual Rp 45.000 per Kg, naik menjadi Rp 52.000 per kg

Dedi (48) salah seorang pedagang daging ayam potong di Pasar Cikurubuk mengatakan, kenaikan daging ayam memang sudah terjadi  sejak beberapa minggu terakhir. Akibat kenaikan ini pedagang pun sepi pembeli.

Apalagi kata dia, penjual daging ayam saat ini selain dipasar juga mulai menjamur di beberapa lokasi  yang membuat penjualan para pedagang daging di pasar menurun hingga 30 persen  "Sekarangmah yang beli daging ayam dari biasanya 1 Kg paling 1/2 kg," katanya.

Sedangkan untuk harga beras, walaupun belum kembali ke harga normal saat ini sudah terjadi penurunan harga disebagaian pasar dengan adanya  sebagian petani yang melakukan panen di beberapa daerah seperti di Tasikmalaya dan Ciamis.***

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x