Jembatan Cikreteg di Jalan Raya Bogor Sukabumi Ambles, Lalu Lintas Lumpuh

- 28 Februari 2023, 09:12 WIB
JEMBATAN Cikreteg di Jalan Raya Bogor-Sukabumi, amblas hingga tak dapat dilintasi kendaraan, baik dari arah Sukabumi maupun Bogor.
JEMBATAN Cikreteg di Jalan Raya Bogor-Sukabumi, amblas hingga tak dapat dilintasi kendaraan, baik dari arah Sukabumi maupun Bogor. /Rishad Noviansyah/

KORAN PR-Jembatan Cikreteg di Jalan Raya Bogor-Sukabumi, ambles hingga tak dapat dilintasi kendaraan, baik dari arah Sukabumi maupun Bogor. Amblasnya jembatan ini, sebenarnya sudah terjadi pada Desember 2022 lalu. Namun, pada Jumat 24 Februari 2023 sisi jembatan kembali longsor, kemudian longsor susulan terjadi pada Senin 27 Februari.

Pada Jumat 24 Februari jembatan masih bisa digunakan meski sebagai bergantian dari arah Bogor dan Sukabumi. Kepolisian pun menerapkan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan kendaraan bertonase tinggi ke Tol Bocimi. Namun, hujan terus mengguyur Bogor sejak Sabtu hingga Senin, menyebabkan longsor susulan.

"Iya longsor susulan sekitar pukul 11 tadi. Semua kendaraan di sekitar lokasi tidak bisa melintas. Kendaraan dari arah Bogor dan sebaliknya, dialihkan menuju jalur alternatif. Diputar balik karena belum bisa dilalui total," ujar KBO Satlantas Polres Bogor, Iptu Ketut Laswarjana, Senin 27 Februari 2023.

Pihak Satlantas Polres Bogor, pun menunggu informasi lanjutan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengenai kelaikan jembatan tersebut. Menurutnya, pengalihan dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita tunggu kajian dari PUPR karena mereka yang mengetahui," kata Ketut.

Cuaca ekstrem

Sementara Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah cuaca ekstrem belakangan ini. Iwan menerangkan, bahwa sikap waspada sangat penting untuk mengetahui sedini mungkin potensi alam di sekitar tempat tinggal masyarakat.
 
"Untuk itu saya himbau agar kita semua terus tingkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Bogor seperti hujan lebat dan lainnya," kata Iwan.
 
Selain itu, Iwan Setiawan juga meminta kepada para relawan dan lembaga swadaya masyarakat untuk lebih optimal dalam membantu melaksanakan kesiapsiagaan bencana di Kabupaten Bogor.
 
"Kita punya sekitar 64 lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang penanggulangan bencana. Termasuk Pramuka, karang taruna, PMI dan lainnya untuk bergerak dan siap siaga," ujarnya. 
 
Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor membangun delapan pos kesiapsiagaan di wilayah zona rawan bencana dalam menghadapi cuaca ekstrem. Delapan pos itu tersebar di Cibinong, Babakan Madang, Bojong Gede, Klapanunggal, Jonggol, Gadog dan beberapa yang lainnya.
 
"Meningkatkan kewaspadaan akan bencana alam di Kabupaten Bogor sangat penting dilakukan seluruh unsur termasuk masyarakat. Sebab sebagaimana diketahui, terdapat wilayah zona rawan bencana yang tersebar di 24 kecamatan dan 48 desa," kata Iwan. ***

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x