Warga Tenggelam di Sungai Cisanggarung, Pencarian Dilakukan Hingga Perbatasan Kuningan-Cirebon

- 23 Februari 2023, 21:48 WIB
TIM SAR melakukan penyisiran korban tenggelam di  Sungai Cisanggarung, sekitar Desa Luagungladeuh, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, Kamis, 23 Februari 2023.
TIM SAR melakukan penyisiran korban tenggelam di Sungai Cisanggarung, sekitar Desa Luagungladeuh, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, Kamis, 23 Februari 2023. /Ajun Mahrudin/

KORAN PR-Tim SAR terdiri atas TNI, Polri, Damkar, BPBD, Tagana, Aparat desa/kecamatan, dan masyarakat  melakukan pencarian  Sarka ( 68), warga  Desa Galaherang, Kecamatan Maleber, yang  tenggelam di Sungai  Cisanggarung sekitar Desa Galaherang, Kecamatan Maleber.

Kepala Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, menyebutan, di hari ke-dua sejak warga tersebut tenggelam  Tim SAR  melakukan pencarian di sepanjang Sungai Cisanggarung sejauh belasan kilometer. Bahkan sampai Bendungan Cikeusik, di wilayah Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, yang merupakan daerah perbatasan Kuningan-Cirebon.

Menurut ia, dalam melakukan pencarian melbatkan 50 pesonil  yang dibagi dalam dua bagian. Yakni tim SAR air dengan menggunakan  3 perahu karet ,  melibatkan personil Basarnas Korpos Cirebon, LSM Akar, Forum Relawan, dan BPBD Kabupaten Kuningan.  

“Rencana  pencarian akan dilakukan selama empat hari, selanjutnya evaluasi untuk menentukan langkah selanjutnya, jika dalam empat hari belum ditemukan,” ” ujar Indra Bayu, Kamis 23 Februari 2023.

Sebelumnya, Sarka dikabarkan hilang di Sungai Cisangarung, sekitar Desa Galaherang, Kecamatan Maleber, saat akan pergi ke lahan pertanian sekitar Sungai tersebut.

Caswiti (64), istri Sarka,  menuturkan, sebelum suaminya pergi ke lahan petanian itu,  ia sempat melarangnya, lantaran untuk sampai ke lokasi itu harus menyebrang Sungai. Namun, suaminya tidak menghiraukan. Ia khawatir terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, akhirnya menyusul ke lokasi lahan pertanian.

Ceuk Abdi ulah bah , paur walungan keur caah, tapi Abah henteu mirosea. (Kata saya jangan bah,  khawatir sungai sedang banjir, tapi Abah tidak mengindahkannya).” kata Caswiti.

 Ia mengaku, setelah suaminya meninggalkan rumah, dia menyusul ke lokasi kebun. Bahkan di jalan berpapasan dengan salah seorang warga yang mengabarkan suaminya pergi ke arah sekitar Sungai Cisanggarung.

Caswiti terkejut ketika sampai di lokasi Sungai Cisanggarung, lantaran melihat barang-barang yang dibawa suaminya dari rumah, seperti ketel, dingkul, dan wadah air tergeletak di atas tanah sekitar sungai tersebut. Sedangkan suaminya tidak berada di lokasi itu.***

Halaman:

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x