Difteri di Garut Mayoritas Serang Anak-anak, Tujuh Orang Meninggal

- 22 Februari 2023, 06:53 WIB
PETUGAS RSUD dr Slamet Garut menunjukkan ruang isolasi khusus untuk pasien difteri yang dulunya digunakan sebagai ruang isolasi pasien Covid-19.
PETUGAS RSUD dr Slamet Garut menunjukkan ruang isolasi khusus untuk pasien difteri yang dulunya digunakan sebagai ruang isolasi pasien Covid-19. /Aep Hendy/

KORAN PR-Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, menyatakan, jumlah warga yang sebelumnya meninggal di Desa Sukahurip akibat difteri ada tujuh orang. Berdasarkan keterangan keluarga, mereka mengalami gejala seperti penyakit difteri akan tetapi sayangnya mereka belum sempat diperiksa. 

"Ketujuh orang yang sebelumnya meninggal dunia itu enam di antaranya anak-anak dan satu berusia 19 tahun", kata Leli.  
 
Diungkapkannya, dari data terakhir yang diterimanya, di Sukahurip terdapat 72 kasus difteri yang kebanyakan anak-anak. Namun jumlahnya bisa saja mengalami perubahan mengingat saat ini petugas masih melakukan penelusuran di lapangan.  
 
Dari total kasus sebanyak 72 itu, tuturnya, empat orang di antaranya masuk dalam kategori kasus observasi difteri, empat suspek difteri, dua kasus konfirmasi positif difteri, 55 kontak erat, dan tujuh orang meninggal dunia tanpa ada catatan medis yang lengkap (link epidemiologi). 
 
Sedangkan tuga di antaranya saat ini masih menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut, serta ada delapan orang yang menjalani isolasi mandiri.
 
Lebih jauh Leli menyatakan saat ini Pemda Garut sudah menetapkan Kejadian Luar Biasa  kasus difteri di Desa Sukahurip. Penetapan KLB ini akan berlangsung cukup lama, yakni hingga Oktober 2023. Hal ini dikarenakan akan dilakukannya  outbreak response imunization (ORI) sebanyak tiga kali dengan jarak 0 bulan, 1 bulan, dan 6 bulan.***

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x