Network
KORAN PR-Kasus pencurian uang bantuan operasional sekolah (BOS) sebesar Rp167 juta dengan modus gembos ban, saat ini tengah dalam penanganan pihak kepolisian. Sebelum melapor ke polisi, korban ternyata sempat mencari bukti berupa rekaman CCTV.
"Sebelum memutuskan untuk lapor polisi, saya memang terlebih dahulu sempat mencari barang bukti berupa rekaman CCTV. Kebetulan kan di sekitar lokasi kejadian terdapat sejumlah toko yang saya yakini pasti memiliki CCTV", kata Kepala Sekolah Dasar (SD) Prima Insani, Puji Fauziah, yang menjadi korban pencurian.
Setelah berhasil mendapatkan rekaman CCTV, dikatakannya, dirinya kemudian langsung mendatangi Mapolsek Garut Kota untuk laporan. Ia berharap dengan bukti berupa rekaman CCTV yang ada, bisa mempermudah polisi untuk melakukan pengungkapan kasus tersebut.
Puji pun mengisahkan kronologis kejadian pencurian yang menimpa dirinya, Senin (20/2/2023) kemarin. Saat itu dirinya baru saja pulang mengambil uang BOS dari Bank BJB di kawasan Jalan Ahmad Yani, Garut Kota.
Ketika sampai di kawasan Jalan Cikuray, imbuhnya, tiba-tiba ada seorang pengendara sepeda motor yang memberithau kalau ban mobil yang dikendarainya gembos. Tanpa merasa curiga, Puji pun langsung menghentikan kendaraannya dan turun untuk memeriksanya.
"Setelah itu saya tidak ingat apa-apa. Sampai saya tersadar setelah berada di dalam mobil dan melihat uang yang baru saja diambil dari bank sudah tidak ada di tempat di mana sebelumnya saya menyimpannya", ujar Puji.
Ia membenarkan jika uang yang baru saja diambilnya dari bank dan kemudian hilang dicuri seseorang itu adalah uang BOS sekolahnya. Saat itu ia memang mengambilnya dari bank seorang diri.
Sesuai apa yang terekam di CCTV, imbuhnya, kejadian pencurian terjadi pada pukul 11.35 WIB. Barang bukti berupa rekaman CCTV itu pun telah diserahkan ke pihak kepolisian saat dirinya memberikan laporan.
