Harga Cabai Mahal, Cabai Busuk Pun Dijual

- 21 Februari 2023, 00:00 WIB
HARGA sejumlah jenis cabai di Pasar Tradisional Singaparna Kabupaten Tasikmalaya terus mengalami kenaikan sekitar 50 sampai 100 persen.
HARGA sejumlah jenis cabai di Pasar Tradisional Singaparna Kabupaten Tasikmalaya terus mengalami kenaikan sekitar 50 sampai 100 persen. /Aris M. Fitrian/

 

 

KORAN PR-Ditengarai akibat perubahan suhu dan musim membuat harga sejumlah jenis cabai di pasar tradisional Singaparna Kabupaten Tasikmalaya terus mengalami kenaikan sekitar 50 sampai 100 persen. Kondisi ini terjadi akibat minimnya pasokan dari petani, sementara kebutuhan pasar tidak terbendung.

 Pedagang pun terpaksa menjual cabai lebih mahal dari harga semula. Bahkan sebagai alternatif bagi konsumen, mereka menjual pula cabai busuk sisa sortiran serta cabai yang telah kering dijemur. Selain tidak mubajir dan terbuang percuma, cabai jenis ini harganya lebih murah dan terjangkau.


Dari pantauan di pasar, harga cabai rawit kecil naik dari Rp 30.000 menjadi Rp 70.000 per kilogramnya. Kemudian, cabai domba naik dari Rp 60.000 menjadi Rp 70.000 per kilogram.

Begitu pula untuk harga tomat, naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 5.000 per kilogramnya. Harga bawang merah juga naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 25.000 per kilogram. Dan bawang putih naik dari Rp 25.000 menjadi Rp 30.000 per kilogram.

Salah satu pedagang sayuran di Pasar Tradisional Singaparna, Aat (38) menuturkan, kenaikan harga sejumlah sayuran ini terjadi sejak sepekan terakhir. Kondisi ini salah satunya akibat pasokan yang kurang dari petani. Dari informasi yang diterimanya, masalah panen yang tidak maksimal dialami petani seiring tanamam yang rusak seiring intensitas hujan yang tinggi.

"Iya sudah naik sejak seminggu, karena pasokan dari petaninya juga kurang. Karanya akibat perubahan cuaca. Terus sayurannya juga terkena hama. Jadi naiknya, karena kurang barang," kata dia, Senin 20 afebruari 2023.

Pedagang sayuran lainnya, Rida (30) mengatakan, kenaikan harga tersebut  dikeluhkan oleh konsumen. Apalagi saat ini mau memasuki bulan ramadhan yang tinggal beberapa pekan lagi. Sebagai alternatif, dirinya pun menjajakan pula cabe kering dan cabe sortiran dengan harga 50 persen lebih murah dari harga cabe normal.

"Kalau cabai kering dan cabai sortiran dijual lebih murah, karena cabai yang kualitasnya bagus agak naik harganya. Tetapi laku juga dan masyarakat tidak mempermasalahkannya, yang penting pedasnya tetap," ujar dia.

Para pedagang berharap pemerintah segera melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga. Sebab harga sejumlah sayuran yang naik ini sangat mempengaruhi pasar, dimana dagangan para pedagang menjadi tidak terlalu laku.

"Bahkan kami kehilangan omzet penjualan 50 persen dari biasanya. Daya beli masyarakat menurun karena pembeli sepi," ungkapnya.***

Editor: Nuryani


Tags

Terkini