Pembangunan Pasar Induk Cibitung Kabupaten Bekasi Terbengkalai

- 14 Februari 2023, 22:51 WIB
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Gatot Purnomo meninjau kondisi Pasar Induk Cibitung, Selasa (14/2/2023). Dari hasil peninjauan  ditemukan potensi wanprestasi lantaran pembangunan pasar terbengkalai.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Gatot Purnomo meninjau kondisi Pasar Induk Cibitung, Selasa (14/2/2023). Dari hasil peninjauan ditemukan potensi wanprestasi lantaran pembangunan pasar terbengkalai. /Tommy Andryandy/

CIKARANG, (PR).-

Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi menemukan indikasi wanprestasi pada pembangunan Pasar Induk Cibitung. Salah satu indikatornya yakni pembangunan yang tak kunjung dilanjutkan dalam dua bulan terakhir.

Alhasil, ribuan pedagang yang harusnya menempati lokasi baru pada Januari lalu kini terpaksa kembali berjualan di tempat penampungan sementara. Alih-alih mendapatkan lapak baru, para pedagang justru mengaku menjadi korban pungutan liar. Mereka diminta sejumlah uang dari oknum agar bisa mendapatkan tempat di pasar yang baru direvitalisasi itu.

“Jadi banyak surat yang masuk ke pedagang, dari si anu, dari si anu, dari si anu. Terus katanya harus bayar uang dulu biar dapat tempat. Lah ini bagaimana bingung pedagang harus kayak gimana,” kata Adam, salah satu pedagang saat beraudiensi dengan perwakilan Pemkab Bekasi yang meninjau lokasi Pasar Induk Cibitung, Selasa (14/2/2023).

Soekarno, pedagang lainnya, mengaku jualannya merosot semenjak dipindah ke tempat penampungan. Dia berharap lokasi baru segera ditempati. “Dagangan sudah ancur-ancuran, kalau bisa dipercepat ini ngebangunnya. Dagangan kagak laku, mana banjir. Omzet jangan ditanya, dulu saya bawa duit pulag dari pasar buat di rumah, sekarang saya bawa duit dari rumah buat di pasar,” ucap dia.

Peninjauan pasar dipimpin Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo. Dari hasil inspeksi di lapangan, Gatot membenarkan ada sejumlah hal yang tidak sesuai aturan dalam pembangunan pasar terbesar di Kabupaten Bekasi ini.

Salah satunya, kisruh di internal pengembang pasar yang membuat pembangunan tidak berjalan selama dua bulan terakhir. Gatot menegaskan, Pemkab Bekasi tidak ingin mengetahui persoalan internal pengembang, namun pembangunan pasar tidak boleh terganggu.

“Kami tidak ingin ikut campur urusan internal itu. Tapi yang jadi tanggung jawab kami itu bagaimana pedagang bisa kembali berjualan. Tapi ternyata diakui oleh mereka, sudah dua bulan pembangunan tidak berjalan. Jadi temuan kami ini sudah masuk pada indikasi wanprestasi, tidak bisa dibiarkan,” ucap dia.

Skema BOT

Halaman:

Editor: Nuryani


Tags

Terkini