Dies Natalis ke-24 Pascasarjana Unpas : Etika Moral Ambruk, Tantangan Dunia Pendidikan

- 26 Februari 2023, 23:55 WIB
KETUA Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Didi Turmudzi (kanan) menyerahkan layang pangajen Abdiwada Adarma kepada Direktur Pascasarjana Unpas periode 2004-2011, Prof. Dr. Iman Sudirman, DEA (tengah), Sabtu 25 Februari 2023.
KETUA Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Didi Turmudzi (kanan) menyerahkan layang pangajen Abdiwada Adarma kepada Direktur Pascasarjana Unpas periode 2004-2011, Prof. Dr. Iman Sudirman, DEA (tengah), Sabtu 25 Februari 2023. /DOK. UNPAS

KORAN PR - Dunia pendidikan saat ini menghadapi tantangan berat untuk membangun kembali etika moral bangsa. Pasalnya saat ini etika moral bangsa telah ambruk dan butuh waktu puluhan tahun untuk membangunnya kembali.

"Ini adalah sebuah tantangan bagi dunia pendidikan. Indonesia membutuhkan revolusi mental, seperti yang telah digaungkan oleh Pak Jokowi. Namun, semua kita di dunia pendidikan lupa atau mungkin melupakannya," kata Direktur Pascasarjana Universitas Pasundan yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. HM Didi Turmudzi M.Si, dalam puncak acara Dies Natalis ke-24 Pascasarjana Unpas yang digelar di Aula Mandala Saba dr. Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No. 41 Kota Bandung, Sabtu 25 Februari 2023.

 

Didi menuturkan, terjadinya paradoks keberagamaan umat beragama saat ini bisa jadi salah satunya akibat adanya kesalahan dalam metode pembelajaran."Bukankah orang-orang yang korupsi itu orang - orang yang beragama? Bukankah narkoba itu haram, tetapi justru merambah kemana mana, pembunuhan, pemerkosaan, kekerasan menjadi tontonan keseharian kita di berbagai masyarakat," tuturnya.

Menurut Didi, jika saja para ahli agama juga para ahli ilmu pengetahuan sudah bisa mengajarkan agama dengan baik, maka bukan mustahil banyak yang akan meningkatkan syariat agama. "Ini menjadi tantangan bagi para ulama dan juga ilmuwan di dunia pendidikan untuk mempersiapkan diri dalam sistem pengajaran dan dakwah yang lebih efektif, lebih dimengerti oleh manusia-manusia modern," tuturnya.

Didi menjelaskan, Dalam usia yang ke-24 tahun, Didi menjelaskan, Pascasarjana Unpas tetap berusaha melanjutkan dan memperbaharui komitmen para pendirinya yakni memberikan kontribusi terbaik melalui penyelengaraan pendidikan tinggi yang berkualitas. Meskipun situasi untuk mewujudkan cita-cita tersebut terasa semakin sulit.

"Di tengah ketatnya persaingan dalam memperoleh calon mahasiswa pascasarjana Unpas tidak boleh berkompromi dengan kualitas. Hanya calon-calon terbaik yang layak mendapat kesempatan," ujarnya.

Menurut Didi, sulit disangkal oleh siapa pun dalam situasi lingkungan yang berubah cepat, segala cara yang sudah lama diandalkan tiba-tiba tidak lagi akurat. Kearifan yang telah dianggap sebagai keniscayaan tiba-tiba menjadi ketinggalan zaman.

Situasi yang selama ini nyaman, ungkap Didi, tiba-tiba berubah menjadi penuh persaingan yang kadang terasa kejam dan menakutkan. Bahkan, banyak kiat untuk menjadi pemenang.

“Saya pun menyampaikan dan mengajak kepada sahabat-sahabat kawan -kawan dan adik -adik untuk bertawakal kepada Allah, membuka diri dan belajar sepanjang hayat, menjadikan mutu sebagai nomor satu dan kualitas menjadi prioritas, dan bersinergi dalam mengusung visi dan misi institusi," ungkapnya.

Sinergitas unggul

Sementara itu, sebanyak 250 orang diundang dalam acara Dies Natalis Pascasarjana Unpas. Dari jumlah undangan tersebut, 39 orang di antaranya mendapatkan penghargaan pada acara yang bertemakan “Sinergitas Unggul Membangun Negeri” ini. Penghargaan diberikan kepada para mantan direktur pascasarjana Unpas, civitas akademika Unpas, Rektor Unpas, karya ilmiah terbanyak, dosen teraktif membuat karya ilmiah, dosen dan tendik terbaik dan mahasiswa berprestasi serta beberapa penghargaan lainnya.

Rektor Unpas, Prof. Eddy Jusuf menuturkan, prestasi dan kepercayaan masyarakat terhadap Pascasarjana Unpas terus meningkat. Hal itu dibuktikan dengan jumlah mahasiswa S2 dan S3 yang terus bertambah.

“Sampai di S3 itu ada prodi yang terpaksa dibagi-bagi. Ini karena saking banyak peminatnya. Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat,” tuturnya.

Ketua Pelaksana Dies Natalis ke-24 Unpas, Prof. Bambang Heru Purwanto bersyukur selama 24 tahun karena Pascasarjana Unpas dapat melahirkan mahasiswa dan dosen yang berprestasi serta tenaga pendidik atau karyawan dengan kinerja yang baik. Ia berharap produktivitas karya-karya ilmiah terus meningkat.

“Prestasi-prestasi mahasiswa baik di dalam kampus maupun di luar kampus itu semakin meningkat,” katanya.

Bambang juga berharap semakin banyak masyarakat yang melanjutkan pendidikan di Pascasarjana Unpas. Selain itu, ia juga menyebut akan mengadakan acara yang sama pada tahun berikutnya.

“InsyaAllah kami akan menyelenggarakan acara ini setiap tahun untuk terus memacu dan memotivasi dosen, karyawan atau tendik maupun para mahasiswa,” katanya.***

Editor: Suhirlan Andriyanto


Tags

Terkini

x