Diskresi Disiapkan Jika Terjadi Eskalasi Kendaraan pada Arus Mudik 2023

Twin Tunnel Tol Cisumdawu. /Pikiran Rakyat/Adang Jukardi/


KORAN PR - Progres pembangunan jalan tol untuk mengejar target fungsional 15 April nanti pun terus dikebut. Salah satu prioritasnya yakni penyelesaian seksi 4 (Cimalaka-Legok Paseh) dan seksi 5 (Legok Paseh- Ujungjaya). Jalan tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan), dimungkinkan difungsionalkan untuk arus mudik Lebaran Hari Raya Idulfitri 1444 H/2023.

 

“Kami akan terus memonitor kesiapannya supaya para pemudik merasa aman dan nyaman ketika mudik melewati jalan tol Cisumdawu ini," kata Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir disela pengecekan kesiapan jalan tol Cisumdawu di seksi 4 (Cimalaka-Legok Paseh) dan 5 (Legok Paseh - Ujungjaya) seperti dilaporkan kontributor "PR" Adang Jukardi, Rabu 29 Maret 2023.

Menurut dia, sebelum jalan tol Cisumdawu difungsionalkan untuk arus mudik 15 April nanti, terlebih dahulu akan diuji coba. Termasuk pemasangan rambu-rambu lalu lintas, penerangan lampu jalan berikut pengaturan arus lalu lintasnya. "Dengan digunakannya jalan tol Cisumdawu satu jalur di seksi 4 dan 5, bisa mengurangi kemacetan di beberapa ruas jalan di Sumedang. Dengan begitu bisa mempercepat dan mempermudah arus mudik sehingga masyarakat akan merasakan keamanan dan kenyamanan," tutur Dony.

Di tempat yang sama, Direktur Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Bagus Medi menuturkan, progres pembangunan jalan tol untuk mengejar target fungsional 15 April nanti, terus dikebut. Seperti halnya di seksi 4 (Cimalaka-Legok Paseh) dan seksi 5 (Legok Paseh- Ujungjaya).
"Untuk teknis pengerjaannya, kita kejar tayang. Kita tambah kontraktornya, tenaga kerja dan waktu kerja 24 jam. Ya mudah-mudahan, cuaca mendukung," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan mengatakan, dalam pengaturan arus lalu lintas, yang paling utama yakni keselamatan dan keamanan para pengguna jalan. "Tentunya kita akan melaksanakan uji coba terlebih dahulu. Apakah jalannya sudah layak dan aman atau belum? ketika dilalui pengguna jalan,” katanya.

Ia tak memungkiri, ada beberapa jalur titik yang kurang maksimal, jika digunakan dua arah. Oleh karena itu, untuk fungsional arus mudik rencananya menggunakan satu arah.

"Namun kita lihat nanti perkembangan dan kesiapannya seperti apa?. Kami pun berkoordinasi dengan lintas sektoral. Kami akan mengecek sekaligus melakukan uji coba sehingga didapat cara pengaturan lalu lintas yang tepat untuk penggunaan tol Cisumdawu ini,” ucap Indra.


Penumpukan

Berdasarkan laporan di lapangan, pengerjaan infrastuktur ruas tol Cisumdawu yang masuk sesi 6 wilayah Majalengka dari Ujungjaya, Sumedang ke Kertajati sepanjang kurang lebih 2 km telah tersambung ke kilometer 151 Tol Cipali. Jalur itu akan keluar dari pintu tol Kertajati.

Namun saat ini sesi 4 dan 5 antara Paseh hingga Ujungjaya belum tersambung. Belum tersambungnya ruas itu akan menjadi persoalan di wilayah Majalengka karena diperkirakan akan terjadi penumpukan kendaraan dari arah Cimalaka tepatnya di Kadipaten.

Isu tersebut yang akan dibawa Dinas Perhubungan Kabupaten Majalengka pada rakor teknis pembahasan lalu lintas mudik lebaran bersama Pemerintah Provinsi dan Pusat nanti, guna memperlancar arus lalu lintas.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Majalengka Edi Noor Sujatmiko mengungkapkan, kondisi terpahit manakala ruas tol Cisumdawu sesi 4 dan 5 belum selesai maka kendaraan dari arah Bandung menuju Majalengka, Kuningan dan Jawa tengah semua akan masuk ke jalan arteri di Majalengka yang pengelolaanya oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Secara faktual ruas jalan sesi 4 dan 5 belum terhubung, sedangkan yang masuk wilayah Majalengka dari Ujungjaya sudah selesai tiak ada persoalan,” ungkap Edi Noor.

Jika sesi 4 dan 5 selesai, maka arus lalu lintas akan langsung masuk di km 151 Tol Cipali, dan pengendara menuju Majalengka tinggal keluar dari pintu tol Kertajati, sedangkan kendaraan arah Cirebon, Jawa tengah dan Jawa Timur bisa langsung melanjutkan perjalannya melintasi Cipali.

“Ada dua pintu tol di Majalengka yakni Kertajati dan Bandara namun pintu tol menuju Bandara tidak direkomendasikan untuk dipergunakan karena itu adalah akses yang langsung menuju Bandara,” kata Edi Noor.

Mitigasi

Risiko terburuk jika tol Cisumdawu di ruas 4 dan 5 belum tersambung, maka pintu keluar pemudik tetap dari Cimalaka dan masuk jalan arteri. Itu artinya arus lalu lintas dari arah Bandung dan Sumedang semua akan masuk ke Kadipaten, baik yang akan melanjutkan perjalanan ke Jawa, Cirebon ataupun Indramayu.

Ada persoalan setelah pintu keluar Cimalaka ketika masuk ke Majalengka, antara Majalengka-Sumedang tengah dilakukan perbaikan kontruksi Jembatan Cilutung. Di wilayah tersebut, banyak material untuk pembangunan jembatan serta adanya sejumlah alat berat. Kondisi tersebut tentunya akan sangat menganggu arus lalu lintas dari dua arah, dan diperkirakan akan menjadi salah satu sumber kemacetan.

Persoalan kedua, setelah melintasi jembatan Cilutung yang kini tengah diperbaiki, maka arus lalu lintas akan terhambat juga oleh adanya Bundaran di Kadipaten miliknya Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Kemacetan terjadi karena haluan putarnya kurang, lebar jalan tidak sesuai dengan kondisi bundaran yang terlalu besar, sebaliknya jalan terlalu kecil,” kata Edi Noor.

Jika infrastuktur jembatan Cilutung yang kini dibangun diasumsikan tidak selesai sebelum Lebaran, maka risiko terjelek adalah rekayasa lalu lintas. Untuk memperlancar arus lalu lintas di titik tersebut, ungkap Edi, pihaknya akan merekomendasikan untuk untuk dihentikan sementara pengerjaanya, termasuk meminggirkan alat berat yang kini dioperasikan. Selain itu mengajukan permohonan kepada Pemerintah Provinsi Jabar melalui PUTR untuk segera membongkar keberadaan bundaran.

“Dinas PUTR sudah mengajukan surat ke Provinsi untuk segera dibongkar karena itu kewenangannya Pemerintah Provinsi, otoritas Pengelola Unit Pelaksana Teknis Jalan Wilayah 9, kita hanya merekomendasikan. Kita lihat eskalasi di lapangan, diskresi diberlakukan,” katanya.***

 

 

Editor: Suhirlan Andriyanto

Tags

Terkini

Terpopuler