Tren Busana Lebaran 1444H/2023 Hadapi Gempuran Pembeli

PRAMUNIAGA pakaian yang dijualnya di Balubur Town Square, Tamansari, Kota Bandung, Minggu (26/3/2023). Masyarakat mulai mencari-cari model pakaian untuk dipakai dihari raya nanti.* /DENI ARMANSYAH/KONTRIBUTOR "PR"


KORAN PR - Puasa Ramadan 1444H/2023 belum genap sepekan, namun tidak didapat dipungkiri persiapan lebaran sudah dilakukan jauh-jauh hari oleh korporasi bahkan individual atau masyarakat. Beberapa bulan sebelum bulan puasa, para produsen pakain bahkan sudah melakukan proses produksi untuk dipasarkan selama Ramadan atau jelang Hari Raya Idulfitri tahun ini.

 

Masyarakat pun ada yang sudah berburu perlengkapan Lebaran seperti halnya di pusat-pusat perbelanjaan di Kota Bandung. Tengok saja di Pasar Andir. Pelayan maupun pemilik toko membuka los-los pasar sejak pukul 08.30. Para pembeli pun sudah mulai berdatangan pada hari keempat puasa atau Minggu 26 Maret 2023.

Shanti (25), pegawai toko busana perempuan mengaku sudah banyak melayani pembeli yang membeli baju di tokonya untuk keperluan hari raya nanti. Mereka banyak memburu gamis, khususnya gamis impor.

"Tapi kami juga jual produk sendiri. Alhamdulillah tidak kalah bersaing sama produk impor,"ucap Shanti ketika ditemui sembari menyusun manekin-manekin di tokonya.

Shanti mengungkapkan, pembeli memang mulai ramai sejak awal puasa ini. Namun puncaknya biasanya dua pekan sebelum Idulfitri.

Dia pun mengaku sudah menyiapkan stok-stok pakaian yang berpotensi diburu pembeli. "Jumlahnya tiga kali lipat dari stok di bulan biasa,"ucapnya.

Senada dengan Shanti, Indri yang juga pegawai toko pakaian muslim lainnya di Pasar Andir mengatakan, busana yang sedang tren saat ini adalah tunik organza Lesti.
"Itu yang sedang ramai sekarang. Banyak yang nyari,"kata Indri.

Untuk pilihan warna, ungkap Indri, saat ini model busana apa akan dicari pembeli, khususnya nuansa hijau sage. Dari gamis, tunik, kerudung sampai bawahan selama itu berwarna sage jadi incaran para pembeli saat ini.

"Ya potensi-potensi itu kami siapkan lebih ya mau itu tunik Lesti dan baju-baju berwarna sage. Tapi keseluruhan si bos mah suka nyetok sampe tiga kali lipat untuk Lebaran,"ucap dia.

Denyut nadi belanja pun mulai kencang di pusat perbelanjaan baju muslim di Balubur Town Square (Baltos). Los-los pakaian muslimah sudah mulai didatangi kaum hawa untuk koleksi baju lebaran maupun kepentingan lainnya.

Anny, pegawai toko pakaian muslimah mengatakan, sudah mulai melayani pembeli maupun pelanggan yang menyiapkan sandang untuk Lebaran. Ia sudah menyiapkan produk-produk unggulan untuk pecinta busana muslimah yang bertemakan warna-warna bumi dengan model atau potongan busana yang simpel.

"Di Baltos sebenarnya justru sebelum puasa sudah ramai, omzet naik. Ini hari keempat berkurang karena mungkin pengunjung maupun pelanggan fokus beribadah tapi omzet tetap bagus," ujarnya.

Menurut Anny, gempuran pembeli biasanya berdasarkan pengalaman sebelumnya itu dua minggu menjelang Lebaran. Saat itu THR maupun gaji sudah cair.

"Dua minggu jelang Lebaran itu puncak, orang enggak nawar enggak nanya harga langsung bayar-bayar cepet karena ya mereka juga males ya berlama-lama soalnya banyak orang juga desek-desekan di sini," kata Anny.

Untuk model pakaian yang sedang diburu saat ini yaitu korean style, yakni celana-celana yang modelnya tanggung di atas mata kaki. Selain itu, model kaftan dan juga gamis-gamis biasa dan juga outer atau luaran pun banyak diincar pembeli.

"Kalau di sini yaitu model korean style banyak tuh ABG nyari makanya bikin celana-celana ngatung terus ya baju-baju yang outer. Tapi umumnya ya gamis masih dicari, baju-baju couple-an juga banyak yang nyari,"tuturnya.

Pengunjung naik

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru Bandung Iwan Suhermawan mengungkapkan, keramaian di Pasar Baru Bandung sudah dimulai sejak tiga pekan sebelum Ramadan. Sebagian besar konsumen yang datang dari luar Kota Bandung, seperti dari kawasan Priangan Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera. Biasanya, kata Iwan, mereka yang datang sebelum Ramadan ini adalah reseller atau pedagang di tempat asalnya.

Menurut Iwan, di akhir pekan ini terjadi peningkatan pengunjung Pasar Baru sebanyak dua kali lipat jika dibandingkan tahun lalu. Pada Sabtu 25 Maret 2023, pengunjung mencapai sekitar 4.000 orang.

"Para pembeli kebanyakan mencari busana muslim dan perlengkapan salat. Untuk busana Muslim, khususnya yang perempuan, pengunjung mencari yang modelnya standar, seperti gamis dan tunik. Kalau untuk pria, tentu saja baju koko dan sarung," tutur Iwan.
Iwan menyebutkan, belum ada tren baju Muslim mirip artis seperti kaftan Syahrini beberapa waktu lalu. Sampai saat ini, konsumen mencari yang modelnya standar dan bisa dipakai tak hanya untuk Hari Raya Idulfitri.

"Sebetulnya kalau di akhir pekan pertama Ramadan begini, jumlah pengunjungnya cenderung landai. Biasanya akan kembali meningkat drastis di hari kesepuluh Ramadan, sampai satu pekan sebelum Lebaran. Orang kan menunggu THR dan pembagian zakat, jadi H+1 Lebaran juga Pasar Baru masih ramai," ungkap Iwan.

Dengan meningkatnya jumlah konsumen, kata Iwan, hampir semua pedagang di Pasar Baru, terutama lapak busana, menambah stok jualannya. Rata-rata, setiap toko menambah stok sebanyak 200-300 persen jika dibandingkan dengan hari biasa.

"Semoga tahun ini para pedagang di Pasar Baru bisa meraih penjualan tertinggi. Alhamdulillah juga, dari 4.200 ruang dagang, sebanyak 70 persennya sudah terisi," ujar Iwan.

Koleksi baru

Di media sosial dan marketplace, konten mengenai busana muslim yang direkomendasikan untuk dikenakan saat Lebaran mulai hilir mudik sejak hari pertama Ramadan. Di pekan ini, promosi mengenai hal tersebut terlihat meningkat dibandingkan pekan-pekan sebelumnya. Banyak pula produsen atau jenama hijab yang terlihat meluncurkan koleksi terbaru.

Sebagian besar jenama tersebut mengeluarkan koleksi bernuansa pastel dan putih. Banyak pula yang mengeluarkan busana berjenis dress maupun blouse berpotongan longgar.
Dari berbagai produk baru tersebut, terlihat kain full print bermotif floral yang flowy, sedang banyak disukai. Kebanyakan, motif bunga tersebut berukuran kecil, sehingga memberi kesan penggunanya terlihat lebih ramping.

Selain itu, koleksi tunik yang memiliki sentuhan bordir modern juga terlihat sedang banyak dikeluarkan oleh para jenama mode di tanah air. Model ini memberikan kesan simpel sekaligus modis dalam satu waktu, ketika dikenakan bersama bawahan yang tepat. Atasan tunik ini memiliki desain baju muslim yang modern dengan ukuran panjang sampai betis dan asimetris di bagian bawah.

Pelaku mode yang juga merupakan anggota Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM) Jawa Barat Meeta Fauzan mengatakan, peningkatan transaksi penjualan busana Hari Raya Idulfitri 1444H/2023 memang terlihat sejak pekan ini. Peningkatannya mencapai 40 persen dibandingkan hari-hari biasanya.

Pada pekan kedua dan ketiga Ramadan ketika sebagian besar masyarakat sudah menerima Tunjangan Hari Raya (THR), peningkatan diperkirakan akan semakin tinggi, bahkan mencapai dua hingga tiga kali lipat penjualan di hari-hari biasa. Hal tersebut terjadi karena di tahun ini, banyak orang yang diperkirakan akan bersilaturahmi secara tatap muka, setelah 1 atau 2 tahun terakhir dilakukan pembatasan akibat pagebluk.

“Selain itu juga, minat masyarakat untuk berbusana muslim cenderung meningkat, apalagi di Hari Raya Idulfitri,” kata Meeta kepada “PR”, Minggu 26 Maret 2023.

Untuk tren busana Muslim yang tahun ini sedang digandrungi masyarakat, Meeta berpendapat bahwa blouse longgar berpotongan A-Line, atau busana oversized yang tidak menonjolkan lekuk tubuh akan semakin banyak dicari. Sedangkan dari sisi warna, warna-warni pastel yang lembut akan banyak dipilih, menyesuaikan dengan aura Idulfitri yang penuh dengan kebahagiaan dan kelembutan.

Referensi outfit yang bertebaran di media sosial, juga disebutkan Meeta akan meningkatkan preferensi masyarakat terhadap padu padan mode yang terlihat chic, modis, dan trendi. Untuk outfit keluarga, tren busana sarimbit juga masih primadona. Bagi pria, busana polos warna pastel dari katun dan linen banyak digemari.

“Bahkan seiring dengan meningkatnya digitalisasi, fashion show pun sekarang bisa disaksikan secara visual tanpa masyarakat harus datang ke venue ketika live, sehingga hampir dapat dipastikan bahwa referensi gaya dan mode masyarakat menjadi lebih kaya, termasuk untuk koleksi Lebaran,” tutur desainer ini. ***

 

Editor: Suhirlan Andriyanto

Tags

Terkini

Terpopuler