Sampeu, Pengadilan Unik dan Perjalanan Liburan Charlie Chaplin ke Indonesia

10 Maret 2023, 20:07 WIB

KORAN PR - AKTOR film bisu sekaligus pelawak terkenal di masa lalu itu pernah berkunjung ke Jawa Barat puluhan tahun lalu. Ketenarannya membuat namanya dijadikan nama salon hingga jenis singkong di Bandung dan Garut. Dua tempat itu memang pernah menjadi persinggahan komedian bernama Charlie Chaplin tersebut kala melawat Tatar Pasundan.

Persidangan yang berlangsung di sebuah pengadilan di Garut tersebut terbilang unik. Perkaranya terkait kasus pencurian singkong. Dalam sidang, ahli persingkongan dihadirkan guna membahas jenis ketela yang dicuri itu.

"Sambil menyeringai, ahli singkong mengatakan bahwa singkong merah coklat itu memang disebut sampe (sampeu) chaplin," tulis koran berbahasa Belanda, De Koerier dalam pemberitaannya, 4 Mei 1936.
Berkat kesaksian tersebut, kasus tersebut menjadi terang. Sang terdakwa pencurian singkong akhirnya diganjar penjara sepekan.

Sampeu atau singkong chaplin tersebut pun kembali ke pemilik sahnya. De Koerier sepertinya takjub dengan kepopuleran bintang film bisu itu hingga namanya dijadikan nama ubi kayu di Garut.

Tak cuma itu, nama aktor kelahiran London 16 April 1889 tersebut disematkan sebagai nama sebuah salon di Pasar Kosambi 233 F, Bandung. Salon bernama De Coiffure Charlie Chaplin tersebut nongol dalam iklan di De Koerier pada 23 September 1927 dan 2 Desember 1927. Pada edisi lain koran itu, iklan serupa juga muncul.
Tak pelak, sosok Charlie Chaplin memang sudah termasyhur di Hindia Belanda dan Jabar sejak lama. Ia dikenal karena film-film yang dibintanginya telah masuk di bioskop-bioskop negeri ini.

Het Nieuws Van Den Dag voor Nederlandsch-Indië pada 13 Juni1931 misalnya, memberitakan kehadiran film Chaplin berjudul “City Light” di bioskop sejumlah kota/daerah. Distributor film tersebut di tanah air adalah Oriental Distributing Corporation dari Weltevreden (Gambir/Jakarta saat ini).

"Pemutaran perdana karya komedian besar ini akan berlangsung di Bandoeng, diikuti segera dan serentak dengan pertunjukan di Batavia, Soerabaja, Semarang dan Malang," tulis koran tersebut.

Chaplin sebetulnya sudah dikenal sebelum 1930-an. Hal itu terbukti dari munculnya kabar rencana kunjungan Caplin dan beberapa bintang film lainnya, Douglas Fairbanks, Mary Pickford ke Pulau Jawa dalam pemberitaan De Locomotief, 6 Desember1929.

"Sangat mungkin di bulan Januari Douglas Fairbanks, Mary Pickford dan Charlie Chaplin akan berkunjung ke Jawa," tulis koran itu mengutip Aneta.

Rupanya, keinginan menghadirkan Chaplin juga muncul dari operator bioskop di Jawa. Berita serupa muncul di De Nieuwe Vorstenlanden, 9 Desember1929. "Kami sekarang memahami bahwa operator bioskop di Jawa dari Bandoeng, di mana manajer United Artists Corporation di Batavia saat ini berada, telah menyampaikan permintaan kolektif kepada ketiga bintang tersebut untuk juga mengunjungi Jawa sebelum mereka mengunjungi Manila, untuk kembali ke Amerika, Permintaan ini dikirim melalui telegraf hari ini," tulis koran tersebut.

Liburan

Selain operator bioskop, permintaan kehadiran Chaplin pun muncul dari ribuan penggemarnya. Dan, sang aktor memang benar-benar menginjakkan kaki di negeri ini.
Kehadirannya terlancak pula dari pemberitaan-pemberitaan koran lawas. De Limburger, 3 April1936 umpamanya mewartakan perjalanan Chaplin kala melawat Pulau Jawa dan Bali pada 1936 dengan mengutip telegram Aneta.

Chaplin melakukan perjalanan darat menggunakan jalur Puncak menuju Bandung pada Senin pagi, 23 Maret. Perjalanan itu ditempuh selepas ia tiba di lapangan udara Cililitan, Jakarta.

Di Bandung, komedian tersebut menginap di Hotel Preanger. Hotel itu disebutkan merupakan tempat menginap yang sama Chaplin lima tahun lalu. Artinya, sang aktor pernah pula berkunjung ke Bandung beberapa tahun sebelumnya.

Chaplin mengunjungi kawah Gunung Tangkubanparahu keesokan harinya. "Pada Selasa sore, 24 Maret, perjalanan dilanjutkan dengan mobil menuju Garut."

Di Kota Dodol, Chaplin mengunjungi danau di Leles dan Bagendit (Situ Bagendit) lalu bertolak ke Winosobo dan Yogyakarta. Selama dua hari di Yogyakarta, ia sempat mengunjungi Borobudur. Perjalananya berlanjut ke Surabaya, Bali dan kembali ke Batavia.

Chaplin beserta rombongan akhir pulang dari Hindia Belanda dengan menggunakan pesawat KNILM di Batavia menuju Singapura pada 7 April. Dari sana, perjalanan berlanjut ke Amerika Serikat.
Pemberitaan serupa muncul dari De Avondpost, 7 April 1936. "Charlie menyatakan sebelum keberangkatannya bahwa perjalanannya melintasi Jawa dan Bali memang merupakan perjalanan liburan," tulis De Avondpost.***

Editor: Suhirlan Andriyanto

Tags

Terkini

Terpopuler