Network
Oleh:
Risyan Moehamad Taufik
Pembimbing Haji/Umrah Qiblat Tour,
Pengajar SMP SMA Berasrama Darul Hikam
RAMADAN adalah bulan yang penuh dengan keberkahan. Pada bulan Ramadan pahala amalan saleh akan dilipatgandakan, tidak terkecuali dengan pelaksanaan ibadah umrah. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah saw bersabda, bahwa umrah pada bulan Ramadan setara (pahala) haji. Bahkan, pada hadis riwayat Bukhari disampaikan bahwa umrah pada bulan Ramadan seperti berhaji bersama Rasulullah saw.
Karena ada keistimewaan tersebut, umrah pada bulan Ramadan biasanya akan sangat ramai dan padat. Maka, dalam pelaksanaannya perlu adanya beberapa hal yang perlu dipersiapan agar dapat berjalan dengan lancar dan maksimal.
Pertama, memilih travel dengan fasilitas hotel yang aksesnya dekat dengan masjid, terutama di Mekah. Harus dipastikan hotel itu bukan hanya dekat dengan Masjidil Haram, tetapi juga aksesnya dekat dengan Kabah. Hal itu harus menjadi pertimbangan penting karena aktivitas terbanyak kita adalah di masjid.
Kedua, mengatur pelaksanaan rukun umrah pada malam hari. Pada Ramadhan kali ini, cuaca di Arab Saudi sudah mulai panas dan terik, karena sudah memasuki awal musim panas. Oleh karena itu, agar pelaksanaan rukun umrahnya lancar misalnya tawaf dan sai lebih baik dilakukan pada malam hari.
Ketiga, menggunakan siang hari untuk beristirahat cukup. Mengingat bulan Ramadan banyak kegiatan ibadah di malam hari, seperti pelaksanaan tarawih. Maka pergunakan waktu siang untuk beristirahat cukup guna menyiapkan energi agar fit dalam melaksanakan ibadah di malam hari. Untuk tawaf sunah juga sebaiknya dilakukan pada malam hari atau bisa juga memilih waktu setelah Ashar.
Keempat, siapkan mental dalam menghadapi kondisi yang ramai dan padat. Keistimewaan umrah bulan Ramadan ini menyedot banyak jamaah untuk mengunjungi tanah suci, terlebih di akhir Ramadan yang bisa mencapai puncak kepadatan. Maka, jamaah perlu mempersiapkan mental agar bisa tetap sabar, tidak mudah mengeluh dan melapangkan hati dan pikiran dalam menghadapi keramaian jutaan umat Islam.
Fokuskan diri untuk beribadah dan meluruskan niat hanya kepada Allah swt. Selain itu, karena kondisi yang padat dan ramai, dianjurkan jamaah untuk lebih siaga dan berhati-hati dengan barang bawaan saat ke masjid atau kegiatan lainnya.
Kelima, mengatur waktu dan berdisiplin. Upayanya bisa dilakukan dengan memanfaatkan waktu dengan lebih efektif. Kapan waktu untuk sahur, waktu istirahat, waktu ibadah, jadwal salat dan lain sebagainya. Usahakan selalu berangkat lebih awal ke masjid agar tidak kehabisan tempat. Dan agar lebih efektif, berwudulah di hotel sebelum berangkat ke masjid.
Selain itu, jamaah juga harus berdisiplin, terutama saat kegiatan bersama jamaah lain. Disiplin dalam waktu adalah hal yang harus diterapkan agar ibadah di tanah suci selama Ramadhan berjalan lancar.
Keenam, makan makanan yang bergizi dan perbanyak minum air putih. Selain perlu istirahat, jamaah juga perlu asupan makanan yang cukup selama Ramadan. Waktu sahur, optimalkan agar makan yang cukup dan bergizi.
Adapun berbuka bisa dilakukan di masjid, karena saat berbuka tajil di masjid baik di Mekah maupun di Madinah sangat berlimpah ruah. Pada saat malam hari perbanyak minum air putih atau air Zamzam agar tidak mengalami dehidrasi sewaktu melaksanakan ibadah karena cuaca yang panas.
Demikianlah beberapa persiapan umrah pada bulan Ramadan. Sebagaimana dalam Alquran, bekal yang paling baik dalam umrah adalah takwa. Sesuai juga dengan apa yang ingin dicapai dalam perintah saum Ramadan juga adalah takwa. Sehingga persiapan umrah Ramadhan yang paling harus disiapkan adalah takwa kepada Allah swt.
Di antara bentuk takwanya adalah senantiasa menjaga diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan memaksimalkan dalam ketaatan. Semoga Allah swt memberikan kepada kita semua agar bisa mengunjungi tanah suci pada bulan Ramadan. ***
