Investasi di Industri Logam Meningkat, Pemerintah Dorong Proses Hilirisasi

- 17 Maret 2023, 10:59 WIB
 Ilustrasi aktivitas pertambangan.
Ilustrasi aktivitas pertambangan. /Senivpetro/Freepik

KORAN PR - Industri logam dasar dan barang logam disebut mengalami peningkatan investasi dalam empat tahun terakhir. Peningkatan investasi tersebut diiringi juga dengan ketertarikan investor di sektor pertambangan.

Deputi Hilirisasi Investasi Strategis, Kementerian Investasi, Heldy Satrya mengatakan, bila melihat tren prioritas investasi berdasarkan sektornya selama 4 tahun ke belakang, sektor industri logam dasar, dan barang logam mengalami peningkatan.

Ia menyebutkan, pada tahun 2019, peningkatan investasinya sebesar Rp 61,6 triliun. Sementara pada tahun 2020, sebesar Rp 94,8 triliun, dan tahun 2021 sebesar Rp 117,5 Triliun. Sementara pada Tahun 2022, meningkat menjadi sebesar Rp 171,2 Triliun.

Menurut Heldy, peningkatan investasi tersebut diikuti juga dengan nilai investasi sektor pertambangan pada tahun 2022 yang mencapai Rp 136,4 triliun.

“Proyeksi kebutuhan investasi sampai dengan 2040 di Sektor Minerba mencapai USD 431,8 miliar dan saat ini sektor tersebut tergolong ke dalam 8 sektor prioritas,” katanya dalam Mindialogue bertajuk Outlook Industri Pertambangan: Strategi Ekspansif dalam Menghadapi Industri Pertambangan Global 2023, Kamis 16 Maret 2023.

Hilirisasi

Upaya menarik investasi di sektor pertambangan juga diiringi dengan target hilirisasi hasil tambang oleh pemerintah. Hilirisasi hasil tambang ini telah menjadi menjadi mandat yang diemban oleh BUMN Pertambangan saat ini. Hal itu sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo.

Terkait target hilirisasi ini, Heldy mengatakan, Kementerian Investasi telah membuat roadmap Hilirisasi Investasi Strategis sebagai bentuk tindak lanjut arahan Presiden RI.

Setidaknya terdapat 3 tahapan hilirisasi, yaitu menetapkan 21 komoditas dari 8 sektor strategis; membuat profil sektor hulu dan hilir, prospek, strategi, dan program hilirisasi;

“Terakhir, roadmap hilirisasi yang mencakup Industri sasaran, kebutuhan investasi, kebijakan strategis, dampak ekonomi,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Mind Id (Holding BUMN pertambangan) Hendi Prio Santoso mengatakan, pihaknya akan terus mendorong dan mendukung kebijakan Pemerintah dalam mempercepat proses hilirisasi, khususnya pada komoditas mineral dan batubara.

"Sejalan dengan mandat pemerintah Ketika membentuk Mind Id, yaitu untuk dapat mengelola sumber daya alam terintegrasi untuk kemakmuran, dan masa depan yang lebih cerah,” katanya.

Buka jalur komunikasi

Direktur Hubungan Kelembagaan Grup Mind Id, Dany Amrul Ichdan mengatakan, acara Outlook Industri Pertambangan diharapkan dapat membuka jalur komunikasi dan membuka peta pengembangan hilirisasi di sektor pertambangan. Selain itu, diskusi antar Grup Mind Id juga diharapkan bisa terjalin.

"Mind Id sebagai holding juga diharapkan bisa menjadi pusat informasi bagi seluruh anggota grup, sesuai dengan mandat pemerintah yang diberikan oleh pemerintah terhadap Mind Id," tuturnya.

Sebagai informasi, acara diskusi yang diadakan di Jakarta ini dihadiri oleh Heldy Satrya selaku Deputi Hilirisasi Investasi Strategis dan Indra Darmawan selaku Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal dari Kementerian Investasi.

Sedangkan Grup MIND ID dihadiri oleh Hendi Prio Santoso selaku Direktur Utama, Danny Praditya Direktur Operasi dan Portfolio, dan Dany Amrul Ichdan selaku Direktur Hubungan Kelembagaan.

Turut hadir pula dari anggota MIND ID, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail, Direktur Utama PT Antam Tbk, Niko Kanter, Direktur Utama PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy, Direktur Keuangan PT Timah Tbk, Fina Eliani. ***

Editor: Kismi Dwi Astuti

Sumber: Rilis


Tags

Terkini

x