Wamenaker: Situasi Ketenagakerjaan di Morowali Pascabentrokan Sudah Kondusif

- 14 Maret 2023, 03:24 WIB
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor saat dialog dengan wartawan dalam Coffee Morning,  di kantornya, Jakarta, Senin 13 Maret 2023.***
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor saat dialog dengan wartawan dalam Coffee Morning, di kantornya, Jakarta, Senin 13 Maret 2023.*** /Satrio Widianto

KORAN PR - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor mengakui para Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja di perusahaan nikel di Sulawesi Tengah tidak bisa berbahasa Indonesia. Ke depan, dia ingin para TKA bisa berbahasa Indonesia.

"Kita saja kalau ngirim tenaga kerja ke luar negeri harus dilatih dulu agar bisa mengerti apa-apa yang terjadi. Itu bukan saja untuk kelancaran kerja, juga bermanfaat untuk perlindungan dirinya. Jadi tidak bisa begitu saja asal kirim," kata Wamenaker saat dialog dalam coffe morning bersama wartawan di kantornya, Jakarta, Senin 13 Maret 2023.

Tentang jumlah TKA di sana, Afriansyah menolak kabar yang menyatakan adanya ribuan orang pekerja dari China. Menurut dia, pada kenyataan di lapangan, jumlahnya sekitar 1.300 TKA. Dari data, ada selisih 534 orang, tetapi bukan ribuan orang seperti yang diberitakan.

"Itu pun karena ada beberapa TKA yang belum memiliki kelengkapan perizinan yang benar, yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Izin kerja TKA adalah 5 tahun. Mereka pada umumnya adalah pekerja keras. Sayangnya mereka tidak bisa berbahasa Indonesia. Walau pun demikian, hubungan sehari-hari TKA dengan pekerja lokal, selalu baik," ujarnya.

Seperti diketahui, Wamenaker Afriansyah Noor telah meninjau PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) pada tanggal 19 Januari 2023, terkait adanya gejolak di perusahaan itu.

Menurut Afriansyah Noor, hubungan industrial di PT GNI (Gunbuster Nickel Industry) di Morowali Utara-Sulawesi Tengah, kini sudah berjalan normal. Laporan dari pihak manajemen, bahwa sudah dilakukan perbaikan.

Seperti, penerapan prosedur K3 dengan memberikan APD lengkap, kejelasan pemotongan upah, PKWT untuk pekerja yang bersifat tetap. Memasang sirkulasi udara di setiap gudang atau smelter dan memperjelas hal-hal pekerja yang sudah meninggal. Juga mempekerjakan kembali anggota Serikat Pekerja yang telah diputus kontrak.

Dikatakan Wamenaker, keberadaan TKA itu dalam rangka investasi. Keberadaan investasi asing memang kita butuhkan untuk menunjang perekonomian Indonesia. Utamanya perekonomian masyarakat Morowali Utara.

"Para pekerja hendaknya menyuarakan aspirasi dengan bijak, menjauhi aksi-aksi anarkis. Manajemen perusahaan seyogyanya mau mendengarkan setiap aspirasi yang disuarakan pekerja," ucap Wamenaker.

Seperti diketahui, di perusahaan itu senpat meletup bentrokan antarpekerja yang menewaskan dua orang. Para korban adalah seorang tenaga kerja lokal dan satu orang TKA. Saat itu isu TKA terutama yang berasal dari China kerapkali mencuat. Dalam catatan, meletupnya isu banjir TKA tersebut sudah sejak 2015 yang menggulung sebagai rumor di berbagai platform media sosial.***

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

x