Punya Kekuatan Besar, Tapi Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia Masih Minim

- 14 Maret 2023, 03:11 WIB
Mantan Gubernur Bank Indonesia yang juga Rektor Ikopin University Burhanuddin Abdullah.
Mantan Gubernur Bank Indonesia yang juga Rektor Ikopin University Burhanuddin Abdullah. /Yulistyne Kasumaningrum

KORAN PR - Jumlah anggota koperasi di Indonesia masih minim. Diperkirakan keanggotaan koperasi di negara ini baru 8 persen atau sekitar 20 juta dari total penduduk. Minimnya jumlah tersebut disayangkan mengingat koperasi diyakini memiliki kekuatan besar menjadikan ekonomi Indonesia tumbuh berkelanjutan.

"Kita tegaskan cita-cita ekonomi yang basisnya koperasi, sampai sekarang hanya cita-cita. Keanggotaan koperasi di Indonesia baru 8 persen atau sekitar 30 juta dari total penduduk. Ini masih rendah sekali," kata Mantan Gubernur Bank Indonesia yang juga Rektor Ikopin University Burhanuddin Abdullah pada acara Seminar Nasional Cooperative-Based Sustainable Economy: Digital Economy on MSME's and Tourism Sector yang digelar Ikopin University dan Bank Indonesia di Bandung, Senin 13 Maret 2023.

Burhanuddin membandingkan dengan kondisi di sejumlah negara lain yang ekonominya cenderung maju seperti Amerika Serikat dan Singapura. Di Amerika Serikat, 30 persen penduduknya menjadi anggota koperasi. Begitupun dengan Singapura, hampir 50 persen populasi adalah anggota koperasi.

Masih rendahnya keanggotaan koperasi di Indonesia tersebut, lanjutnya, menyebabkan kontribusi koperasi terhadap ekonomi masih minim. Saat ini peranan koperasi hanya 5 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) nasional.

"Kontribusinya masih kecil sekali, akan tetapi menampung banyak orang. Ruang ini yang mesti dikembangkan, ruang koperasi masih sangat luas dan besar," katanya.

Menurut Burhanuddin sejumlah sektor yang bisa menerapkan sistem koperasi untuk mendorong peranan kekuatan ekonomi tersebut. Salah satunya, sektor pariwisata yang memiliki potensi besar setelah ekonomi dunia cenderung melambat akibat kondisi global.

"Industri yang punya kesempatan besar adalah pariwisata. Makanya jika jadi koperasi akan maju, ekonomi kita akan berkelanjutan," katanya.

Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari mengatakan, koperasi bisa menjadi salah satu akses agar UMKM bisa berkumpul dan mengembangkan diri sehingga mudah mendapatkan berbagai kemudahan termasuk dari pemerintah.

"Dengan koperasi nantinya bisa memberikan fasilitas penguatan kapasitas mereka agar UMKM tidak berdiri sendiri. Mereka juga bisa mendapat akasa perbankan," kata Yunita.

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

x