Masih Ada Kesenjangan dalam Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah

- 13 Maret 2023, 12:43 WIB
Presiden Direktur Prudential Syariah, Omar S. Anwar (tengah).
Presiden Direktur Prudential Syariah, Omar S. Anwar (tengah). /Muhammad Ashari

KORAN PR - Pengetahuan literasi dan inklusi keuangan syariah masih timpang dibandingkan keuangan nasional. Masih ada pekerjaan rumah terkait literasi dan inklusivitas bila ekonomi syariah ingin dibuat menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia.

Presiden Direktur Prudential Syariah, Omar S. Anwar mengatakan, masih ada kesenjangan pengetahuan tentang keuangan Syariah dan aspek keterlibatannya di masyarakat. Hal itu dikatakannya dengan merujuk Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022.

Berdasarkan SNLIK, indeks literasi syariah rendah, yakni 40,54 persen. Sementara indeks inklusi syariah sebesar 72,98 persen.

Ia menambahkan, pihaknya berupaya berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia, khususnya asuransi jiwa syariah. "Terlebih lagi kami melihat masih terdapat gap literasi dan inklusi yang signifikan antara keuangan syariah dengan keuangan nasional," katanya dalam keterangan pers, Senin, 13 Maret 2023.

Menurutnya, upaya meluaskan inklusivitas keuangan syariah menjadi salah satu tanggung jawab Prudential Syariah selaku pemimpin pasar asuransi jiwa syariah sejak masih menjadi unit usaha syariah dari 2007. "Saat ini, kami telah berhasil mencapai market share dana terbaru sebesar 39 persen," tuturnya.

Ia menyebutkan, salah satu upaya memperluas keterlibatan dan pemahaman masyarakat mengenai keuangan syariah adalah dengan fokus kepada daerah Aceh. Di Aceh, berdasarkan SNLIK, indeks literasi dan inklusi keuangan Provinsi Aceh sebenarnya tergolong berada di atas rata-rata nasional dan masuk dalam kategori baik, yaitu 49,87 persen (literasi) dan 89,87 persen (inklusi).

Namun menurutnya, masih terdapat ketimpangan nilai yang mencapai hingga 40 persen di antara keduanya. "Hal ini dapat diartikan bahwa pemahaman dalam penggunaan produk-produk keuangan, termasuk Syariah, masih belum ideal," tuturnya.

Omar mengatakan, pihaknya berhasil memberikan akses perlindungan kepada lebih 2.600 para peserta di Aceh. Kemudian sepanjang 2022, Prudential Syariah telah membuktikan komitmennya dengan membayarkan klaim hingga lebih dari Rp 78 miliar.

Ia menambahkan, sebagai upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi di Provinsi Aceh, Prudential Syariah juga dikatakannya telah menjalin hubungan positif dengan Lembaga Wali Nanggroe dan Otoritas Jasa Keuangan Aceh.

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti

Sumber: Keterangan Pers


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x