Perempuan Didorong Tingkatkan Kompetensi agar Mudah Diterima di Pasar Kerja

- 6 Maret 2023, 10:23 WIB
Menaker Ida Fauziyah saat Soft Launching dan Fashion Show Wastra Nusantara Collaboration Project Albis Group X Olla on Ethnic di Jakarta.
Menaker Ida Fauziyah saat Soft Launching dan Fashion Show Wastra Nusantara Collaboration Project Albis Group X Olla on Ethnic di Jakarta. /KEMNAKER

KORAN PR - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengajak para perempuan agar meningkatkan skill dan kompetensinya sehingga memudahkan mereka diterima di pasar kerja atau menjadi wirausaha.

Menaker menyampaikan hal tersebut mengingat salah satu tantangan ketenagakerjaan saat ini adalah rendahnya tingkat pendidikan SDM Indonesia, khususnya perempuan.

"Rata-rata pendidikannya SMP ke bawah, dan ini jumlah perempuan lebih banyak. Jadi saya mengajak teman-teman perempuan membekali diri dengan skill dan kompetensi," kata Menaker saat Soft Launching dan Fashion Show Wastra Nusantara Collaboration Project Albis Group X Olla on Ethnic di Jakarta.

Menaker dakam keterangannya, Senin 6 Maret 2023, mengatakan, dalam meningkatkan kompetensi, para perempuan bisa mengikuti pelatihan vokasi yang diselenggarakan Balai Latihan Kerja (BLK).

Menaker juga mengatakan, pelatihan vokasi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pendidikan formal di antaranya, pelatihan vokasi memiliki durasi waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan pendidikan formal dan pelatihan vokasi berbasis deman driven (sesuai dengan kebutuhan industri).

"Menempa mereka melalui pelatihan vokasi karena tidak mengenal usia dan waktunya pendek. Jadi memungkinan bagi teman-teman perempuan untuk meningkatkan kompetensi melalui pelatihan vokasi," ucap Menaker.

"Teman-teman perempuan susah nyari kerja karena kompetensinya tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja atau tidak sesuai dengan skill untuk menjadi wirausahawan, tetapi kalau mereka dibekali skill dan kompetensi, mau jadi wirausahaaan mau masuk ke pasar kerja itu tidak ada hambatan," imbuh Menaker.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021 sebanyak 39,52 persen atau 51,79 juta penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja adalah perempuan. Angka tersebut bertambah 1,09 juta orang dari tahun sebelumnya yang sebanyak 50,7 juta orang.

Pada 2021, sebanyak 28,6 persen pekerja perempuan di Indonesia merupakan tenaga usaha penjualan. Angka tersebut naik 1,05 poin dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 27,55 persen.

Kemudian pekerja perempuan yang merupakan tenaga usaha tani, kebun, ternak, ikan, hutan, dan perburuan mencapai 24,3 persen, sedangkan perempuan yang menjadi tenaga produksi, operator alat angkutan, dan pekerja kasar 20,51 persen.

Sebanyak 10,48 persen pekerja perempuan merupakan tenaga profesional, teknisi dan tenaga lainnya. Kemudian, pekerja perempuan yang ada di posisi tenaga usaha jasa sebesar 8,65 persen.

Pekerja perempuan yang menjadi pejabat pelaksana, tenaga tata usaha dan sejenisnya sebesar 6,56 persen. Sementara sebanyak 0,7 persen pekerja perempuan merupakan tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan, dan 0,12 persen pekerja perempuan ada di jenis pekerjaan lainnya.***

Editor: Kismi Dwi Astuti

Sumber: Keterangan Pers


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x