BPS: Potensi Produksi Padi Jabar Diperkirakan Naik

- 1 Maret 2023, 19:21 WIB
Grafik potensi produksi padi Jabar.*
Grafik potensi produksi padi Jabar.* /YULISTYNE KASUMANINGRUM

KORAN PR - Potensi produksi padi di Jawa Barat pada subround Januari-April 2023 diperkirakan mencapai 3,89 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Jumlah tersebut meningkat 158,91 ribu ton GKG atau 4.26% dibandingkan subround Januari-April 2022 yang tercatat 3,73 GKG.

Ketua Tim Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Dudung Supriyadi mengatakan berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) luas panen padi pada Januari 2023 mencapai 84,53 ribu hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2023 diperkirakan seluas 591,45 ribu hektare.

Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 675,98 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sekitar 34,31 ribu hektare (5,35 persen) dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari−April 2022 yang sebesar 641,67 ribu hektare.

Sementara untuk produksi padi, pada Januari 2023 diperkirakan 473,09 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2023 mencapai 3,41 juta ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 3,89 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan 158,91 ribu ton GKG (4,26 persen) dibandingkan Subround Januari−April 2022 yang tercatat 3,73 juta ton GKG.

“Beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2023 adalah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang. Sementar, tiga kabupaten/ kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yakni Kota Depok, Kota Bogor, dan Kota Cimahi,” kata Dudung saat Rilis Berita Resmi Statistik Jabar, secara daring, Rabu 1 Maret 2023.

Seiring dengan peningkatan luas panen dan potensi produksi padi, Dudung mengatakan, potensi produksi beras pada Subround Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 2,24 juta ton beras. Jumlah tersebut naik 91,77 ribu ton (4,26 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada Januari−April 2022 yang tercatat 2,15 juta ton beras.

“Pada Januari 2023, produksi beras diperkirakan sebanyak 273,20 ribu ton beras, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2023 ialah sebesar 1,97 juta ton,” katanya.

Dudung menjelaskan Sejak 2018, BPS telah bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) & Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang sekarang bergabung menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN), serta Badan Informasi dan Geospasial (BIG) melakukan penyempurnaan penghitungan luas panen dengan menggunakan metode KSA. Metode KSA memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari LAPAN.

Selain itu, digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi.

“Luas lahan baku sawah Jabar yang digunakan untuk mengestimasi luas panen yang ditetapkan 928.218 hektare,” katanya. Luas tersebut berdasarkan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No.686/SK-PG.03.03/ XII/2019 tanggal 17 Desember 2019.

Tahun 2022

Pada kesempatan yang sama, Dudung mengemukakan, luas panen padi pada 2022 mencapai sekitar 1,66 juta hektare. Luas tersebut naik 58,29 ribu hektare atau 3,63 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang tercatat 1,60 juta hektare. Produksi padi pada 2022 yakni 9,43 juta ton GKG atau naik 320,15 ribu ton (3,51 persen) dibandingkan produksi padi di 2021 yang tercatat 9,11 juta ton GKG.

“Produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 5,45 juta ton, naik 184,88 ribu ton atau 3,51 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang mencapai 5,26 juta ton,” katanya. ***

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

x