Perlu Single Data System untuk Memajukan UMKM Kota Bandung

- 27 Februari 2023, 08:00 WIB
PEGAWAI merapikan produk pelaku UMKM lokal Kota Bandung yang tersedia di Salapak Microshop, Jalan Ir H Juanda, Kota Bandung, Rabu (30/11/2022).*
PEGAWAI merapikan produk pelaku UMKM lokal Kota Bandung yang tersedia di Salapak Microshop, Jalan Ir H Juanda, Kota Bandung, Rabu (30/11/2022).* /SATIRA YUDATAMA

KORAN PR - Data UMKM di Kota Bandung perlu terpampang dalam single data system. Sistem data itu amat penting dalam rangka mengefektifkan dan mengefisienkan langkah-langkah peningkatan kualitas kualitas UMKM. Demikian ucap anggota Komisi B DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi, Minggu 26 Februari 2023.

Menurut Asep, Pemerintah Kota Bandung tengah menunjukkan upaya melaksanakan single data system para pelaku UMKM. "Namun, masih perlu penguatan di antara Organisasi Perangkat Daerah Pemkot Bandung," ucap dia.

Asep mencontohkan beberapa manfaat single data system, seperti saat mengusulkan penerima bantuan dari pemerintah pusat, pemberdayaan dan pembinaan, serta pemilahan program pelatihan maupun pemberian legalitas usaha secara gratis. Dia yakin, langkah-langkah peningkatan kualitas UMKM Kota Bandung lebih tepat guna dan tepat sasaran dengan single data system.

"Produk UMKM Kota Bandung sudah terkenal dengan citra baik di cakupan nasional, bahkan internasional. Kendati demikian, masih perlu ada peningkatan di berbagai aspek," ucap Asep.

Sementara itu, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung tengah merancang sejumlah strategi untuk meningkatkan perekonomian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Bandung. Salah satu di antaranya mengintegrasikan data pelaku usaha yang tercatat di sejumlah OPD Pemkot Bandung.

Koordinator Bidang Daya Saing Dekranasda Kota Bandung Atet Dedi Handiman mengatakan, data pelaku usaha yang tertera pada portal Dekranasda dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung bakal terintegrasi secara sistem.

"Sudah terbentuk sistem bernama Sirkuit, terdapat sekitar 9.000 pelaku usaha, tapi baru 355 yang sudah terdaftar di Dekranasda Kota Bandung," ucap Atet.

Atet turut menyampaikan target lain Dekranasda Kota Bandung. Beberapa di antaranya, memfasilitasi promosi dan pemasaran produk UMKM, pelatihan serta pendampingan yang tersebar di tiap-tiap kecamatan. Harapannya, seluruh pelaku UMKM bisa masuk Pasar Kreatif. "Saat sudah masuk Pasar Kreatif, istilahnya dinyatakan lulus," ucap dia. ***

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

x