Energi Surya yang Besar di Indonesia Harus Dimanfaatkan untuk Transisi Menuju Energi Bersih

3 Maret 2023, 16:49 WIB
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya /Dokumentasi PLTS Atap

KORAN PR - Indonesia dinilai memiliki potensi energi matahari yang sangat besar sebagai sumber energi terbarukan terbaik untuk memenuhi target nasional. International Renewable Energy Agency (IRENA) menempatkan Indonesia di urutan ketujuh di Asia Tenggara untuk energi surya.

Hanya saja, sejauh ini potensi matahari itu belum dikelola secara optimal. Hal ini disampaikan Trina Solar Head of Southeast Asia, Elva Wang dalam siaran pers yanh diterima Jumat 3 Maret 2023.

Menurut dia, agar Indonesia dapat bertransisi menuju energi bersih dan memenuhi targetnya, Indonesia harus mempercepat penyebaran energi surya. Trina Solar merupakan penyedia solusi total energi pintar dan PV terkemuka di dunia.

Saat ini, pemerintah telah menetapkan target energi terbarukan sebesar 23 persen dari bauran energi pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050.

Sementara, energi terbarukan saat ini baru menyumbang 11 persen hingga 14 persen dari bauran energi Indonesia. Namun, menurut Elva Wang, tantangan bagi Indonesia adalah memastikan pertumbuhan energi terbarukan tidak hanya sejalan dengan pertumbuhan konsumsi energi – seiring dengan pertumbuhan populasi dan ekonomi – tetapi juga harus melampauinya agar Indonesia dapat mencapai target energi terbarukan.

IRENA dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Oktober lalu, memperkirakan bahwa populasi Indonesia akan mencapai 335 juta orang selama tiga dekade mendatang. Diperkirakan dengan populasi sejumlah itu, permintaan listrik akan tumbuh setidaknya lima kali lipat menjadi lebih dari 1.700 terawatt hour (TWh) pada tahun 2050.

"Laporan tersebut merekomendasikan untuk meningkatkan sumber daya utama yang dapat diperbarui seperti matahari," katanya.

Saat ini, batubara masih menyumbang lebih dari 40 persen bauran energi Indonesia dan 60 persen pembangkit listrik. Solar, sementara itu, mewakili persentase yang lebih kecil daripada pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi.

Hal ini bertentangan dengan tren global. IRENA mengatakan dunia pada tahun 2021 menambahkan hampir 257 gigawatt (GW) energi terbarukan; 133 GW dari tenaga surya. Berdasarkan laporan IRENA, kapasitas energi surya Indonesia pada 2021 meningkat 14 persen menjadi 211 megawatt (MW) dari 185MW.

Pasar besar

“Tenaga surya adalah pilihan yang tepat karena sudah tersedia dan dapat digunakan dengan cepat. Indonesia adalah pasar besar yang belum dimanfaatkan untuk energi surya. Ada kebutuhan besar yang dapat kami penuhi dengan modul surya, pelacak, dan solusi terintegrasi kami yang terkemuka di pasar,” kata Elva Wang.

Modul surya dapat dipasang dengan cepat di atap rumah dan lahan kosong. Trina Solar melayani semua segmen pasar: residensial, komersial dan industri (C&I), dan skala utilitas.

Tenaga surya memberikan kebebasan kepada perumahan dan bisnis K&I untuk memenuhi kebutuhan energi mereka sendiri, memitigasi kenaikan harga listrik, dan berkontribusi pada transisi ke energi terbarukan dan perang melawan perubahan iklim.

Modul surya adalah solusi paling hemat biaya, menghasilkan biaya energi levelized (LCOE) yang lebih rendah. Output daya modul telah meningkat pesat. Pada tahun 2009, modul baru memiliki rata-rata 290 W, tetapi saat ini modul berdaya tinggi adalah 500W+.

Biaya modul juga telah menurun karena teknologi manufaktur yang lebih baik dan skala ekonomi. Tenaga surya kini telah mencapai paritas jaringan di banyak pasar; menghasilkan biaya listrik yang lebih rendah daripada jaringan listrik.

Agar Indonesia dapat memenuhi target energi terbarukan sebesar 23 persen dari bauran energi pada tahun 2025, Indonesia memerlukan solusi yang tersedia saat ini dan dapat diterapkan dengan cepat.

Solar atap dapat digunakan dalam beberapa hari. Sementara itu, ladang surya juga dapat dikembangkan lebih cepat daripada bentuk energi terbarukan lainnya. Modul Trina Solar berdaya dan berefisiensi tinggi tersedia di pasaran saat ini serta tracker Trina Solar yang memberikan peningkatan lebih lanjut dalam pembangkit listrik.

"Indonesia menempati urutan ketujuh di Asia Tenggara untuk kapasitas energi surya terpasang. Tantangannya adalah Indonesia harus segera memasang energi terbarukan untuk memenuhi targetnya pada tahun 2025 dan 2050," katanya. ***

Editor: Kismi Dwi Astuti

Sumber: Rilis

Tags

Terkini

Terpopuler