Beradaptasi dengan Transformasi Digital Jadi Kunci UMKM Bangkit

24 Februari 2023, 06:45 WIB
Salah satu UMKM di Kota Cimahi. * /RIRIN NUR FEBRIANI

KORAN PR - Tren teknologi berbasis digital memberi peluang peningkatan ekonomi baru yang tumbuh dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dengan transformasi digital, mendorong naiknya tingkat produksi yang bermuara pada peningkatan ekonomi.

Seperti dialami pelaku UMKM bidang kuliner di Kota Cimahi, Yuyun Kurniati (35) yang memulai usaha sejak 2014. "Jualan secara konvensional atau offline dengan promosi dari mulut ke mulut. Lalu secara online memanfaatkan platform media sosial Facebook, Instagram dan tiktok. Sempat jualan di marketplace tapi saingannya banyak sehingga sekarang fokus dulu di akun medsos," katanya.

Untuk meningkatkan pemahaman digitalisasi produk, Yuyun memanfaatkan fasilitas dari Pemkot Cimahi. Mulai dari pelatihan dan seminar gratis tentang pemasaran secara digital dan lainnya.

Tidak hanya itu, Yuyun juga melengkapi sejumlah persyaratan usaha termasuk sertifikasi halal yang sedang ditempuh.

"Menurut saya penguasaan platform digital sangat penting. Terutama dapat memudahkan promosi dan transaksi lebih efektif dan efisien. Juga membuat terus kreatif dan inovatif dalam peningkatan dan pengembangan produk ke depan. Dengan legalitas usaha juga jadi semakin percaya diri," ungkapnya.

Pandemi Covid-19 turut berdampak terhadap keberlangsungan usaha. Namun, UMKM justru jadi salah satu penggerak roda perekonomian di Indonesia termasuk di Kota Cimahi.

"Di awal pandemi terkendala karena pembatasan aktivitas, tapi malah memicu kreatifitas varian produk baru menyesuaikan bahan baku yang mudah diakses di pasaran. Belanja bahan juga bisa memanfaatkan toko online shop atau e-commerse. Memang harus segera beradaptasi menghadapi era digital ini," katanya.

Hal serupa dialami Sugiharti atau disapa Ugi (36). Berawal dari beralihnya usaha kuliner kue dan pudding art menjadi penganan aneka aci seperti cireng hingga baso aci membuat Ugi harus terus berinovasi menghadapi pasang surut transformasi digital.

"Penggunaan platform digital justru saat pandemi. Masyarakat ada di rumah, sehingga banyak yang lihat medsos jualan saya. Sangat berpengaruh pada penjualan sampai naik 300% bahkan di salah satu market place jadi peringkat 1 penjualan di tahun 2021. Memang memudahkan orang berbelanja juga bagi saya karena data pembelian sudah ada sistem tersendiri dibanding rekap secara manual," ucapnya.

Memasuki era new normal, penjualan justru merosot hingga 60% karena masyarakat sudah kembali beraktivitas. Belum lagi marketplace menerapkan banyak potongan biaya yang membuat beban operasional juga meningkat.

"Akhirnya kita memutar otak. Salah satunya dengan kekuatan promosi di platform digital yang bisa ditempuh lewat iklan, endorse, dan kekuatan konten. Bagi UMKM, iklan dan endorse akan sangat menyita modal sehingga kami memilih kekuatan konten. Kita berupaya kreatif ikut tren kekinian, malah sekarang warganet cenderung tidak suka iklan langsung tapi lebih ke tutur cerita, sharing pengalaman, dan lainnya. Namun, penjualan langsung seperti Bazaar juga terus kami lakukan sebagai upaya branding kepada masyarakat," imbuhnya.

Ugi mengakui, para pelaku UMKM yang tangguh harus cepat adaptasi akan segala perubahan iklim usaha termasuk transformasi digital. "Paradigma pelaku usaha bersaing ketat juga sudah bukan saatnya, lebih baik kita saling kolaborasi untuk memajukan usaha secara bersama-sama dibantu memanfaatkan teknologi digital yang terus berubah," tuturnya.

Proses adaptasi masyarakat terhadap lini kehidupan yang terdampak pandemi secara tidak langsung turut mendukung pemerintah dalam upaya pemulihan. Termasuk, pemanfaatan platform digital yang digunakan dengan baik bisa berdampak positif.

Dorong perekonomian

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi Dadan Darmawan mengatakan, transformasi digital pada sektor UMKM di Kota Cimahi turut mendorong peningkatan ekonomi.

"Banyak pelaku usaha yang memanfaatkan platform media sosial maupun e-commerse dan marketplace untuk berjualan. Dan membuat pemasaran produk mereka lebih luas daya jangkauannya tidak hanya di Kota Cimahi, bahkan cenderung meningkat setelah kemunculan pandemi," katanya.

Dadan mengklaim, Pemkot Cimahi mendukung penuh era transformasi digital bagi pelaku UMKM. Di antaranya lewat fasilitasi seminar dan pelatihan digitalisasi produksi dan pemasaran online, hingga memfasilitasi pelaku usaha dan e-commerce-marketspace bertemu dan mencari celah kerjasama.

"Sebagian besar UMKM di kita sudah melek digital melihat aktivitas pemasaran di marketplace. Bisa dapat tambahan jejaring perluasan pemasaran, berujung peningkatan omset dan perekonomian masyarakat. Tidak sebatas itu, kita support lewat upgrade kemampuan untuk mendukung pemasaran digital seperti pelatihan pemasaran online, membuat foto produk yang menarik, konten yang kreatif, tampilan kemasan mengikuti tren dan unik, dan lainnya," ungkapnya.

Bahkan, transformasi digital membuat para pelaku UMKM bangkit hingga naik kelas. "Dari pemanfaatan digital di berbagai proses produksi mendorong pelaku UMKM lebih kreatif dan inovatif. Seperti pada divisi kuliner, tercatat ada 123 pelaku UMKM Kota Cimahi naik kelas masuk ke strata industri kelas menengah (IKM)," ujarnya.

Pemasaran yang meningkat berdampak terhadap penambahan produksi. Untuk itu, biasanya UMKM butuh suntikan modal.

"Untuk pengembangan usaha, banyak lembaga perbankan maupun lembaga keuangan lain yang menawarkan paket bantuan permodalan. Hal ini bisa dimanfaatkan pelaku UMKM karena biasanya ditetapkan dengan suku bunga rendah. Bahkan, kita pertemukan lembaga keuangan dengan pelaku UMKM agar mereka bisa jadi mitra binaan," ucapnya.

Pihaknya mendorong pelaku UMKM Kota Cimahi terus berinovasi dalam pemanfaatan platform digital untuk pengembangan usaha. "Di tengah era digital seperti saat ini terlebih pasca pandemi, transformasi digital bisa menjadi langkah baru bagi pengembangan usaha UMKM Kota Cimahi. Era digitalisasi memberi kemudahan sekaligus tantangan sehingga harus bersikap fleksibel, cepat beradaptasi, terutama tidak pantang menyerah untuk selalu kreatif dan inovatif mendorong pemulihan ekonomi yang digawangi para pelaku UMKM di Kota Cimahi," tuturnya. ***

Editor: Kismi Dwi Astuti

Tags

Terkini

Terpopuler