BukuWarung Mendorong Inklusi Keuangan dengan Pinjaman Produktif

19 Februari 2023, 19:05 WIB
DARI kiri ke kanan: Dr. Daniar Ahmad Nurdiyanto - perwakilan dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat, Abhinay Peddisetty - Co-Founder & CEO BukuWarung. *** /ISTIMEWA

KORAN PR - Pengusaha dan pemilik UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia yang telah mampu bertahan di masa resesi global dan pandemi. Namun demikian, UMKM masih menghadapi berbagai masalah termasuk masalah klasik yakni pembiayaan usaha.

Pinjaman kepada UMKM terbilang rendah dibandingkan dengan pinjaman dari usaha-usaha besar. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, pinjaman bank kepada UMKM hanyalah 20 persen dari total pinjaman bank.

Tercatat bank juga hanya menyalurkan Rp 293.66 triliun dana KUR kepada UMKM selama periode Januari hingga 25 Oktober 2022. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan negara-negara lain seperti Malaysia dan Thailand di mana angka pinjaman UMKM mencapai lebih dari 40 persen dari seluruh pinjaman nasional.

Perwakilan dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat, Dr. Daniar Ahmad Nurdiyanto, menyampaikan bahwa UMKM di Jawa Barat berkembang pesat. Tercatat ada 4.5 juta pelaku UMKM namun baru sekitar 20 persen yang sudah go digital.

"Kami terus mendorong agar lebih banyak UMKM yang mengadopsi solusi-solusi digital sebab banyak manfaat dari transformasi teknologi bagi UMKM seperti peningkatan pemasukan dan perluasan pasar digital," kata dia dalam BukuWarung Flagship Event di Bandung pada Sabtu, 18 Februari 2023 kemarin.

Salah satu alasan rendahnya pinjaman UMKM adalah sistem pencatatan keuangan yang belum optimal, hal ini membuat UMKM menjadi kategori peminjam dana yang berisiko tinggi. Namun, dengan pertumbuhan fintech, UMKM dapat mengakses pinjaman lunak dengan lebih mudah.

BukuWarung, sebagai aplikasi keuangan lengkap untuk UMKM, telah membantu ribuan pengusaha untuk mengembangkan usaha mereka melalui pilihan-pilihan pinjaman dari mitra terpercaya.

"Kami percaya bahwa menyediakan opsi pinjaman yang terpercaya dan mudah dipakai untuk merchant kami merupakan bagian dari mendukung terciptanya inklusi keuangan untuk UMKM,” kata VP Strategic Partnership, Compliance and Legal BukuWarung Romy Williams.

Dengan berkolaborasi bersama platform pendanaan digital bagi UMKM yang berizin dan diawasi OJK, BukuWarung menyalurkan Rp 350 miliar pinjaman kepada lebih dari 6,000 merchant selama tahun 2022.

Salah satu merchant BukuWarung yang memanfaatkan pinjaman usaha adalah Faizul Wardy, asal Indramayu. Dia menggunakan fitur Solusi Modal Usaha untuk menambah stok barang dan memperlancar cash flow.

Ia mengatakan telah menggunakan BukuWarung sejak awal-awal usahanya berdiri di tahun 2019. Sebelum menggunakan BukuWarung, Pak Faizul mengaku jarang melakukan pencatatan keuangan.

Namun, setelah menggunakan BukuWarung, ia jadi sering menggunakan fitur pencatatan keuangan digital, mengirim nota belanja kepada pembeli dan menggunakan fitur notifikasi ketika stok barang sudah mulai menipis.

“Selain menjadi lebih tertib mencatat pembukuan, produk digital BukuWarung juga membantu menambah pendapatan. Pinjaman dana dari Solusi Modal Usaha BukuWarung juga sangat membantu UMKM. Dengan BukuWarung, semua bisa teratasi,” ucap Faizul.

BukuWarung telah dipercaya oleh lebih dari 8 juta pengguna di seluruh Indonesia. Sementara itu, sebagai mitra BukuWarung, Modalku menawarkan produk pendanaan dengan limit hingga Rp 50 juta kepada seluruh pengguna BukuWarung. Business Development Senior Manager Modalku Sri Ayu Puspasari mengatakan, bunga yang ditawarkan cukup variatif, menyesuaikan dengan portofolio bisnis dan rekam jejak usaha para pelaku UMKM.

Eka Nur Frihatin, perwakilan dari Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM (FPPU) Bank Indonesia Jawa Barat mengatakan bahwa walaupun dilanda pandemi dan kontraksi ekonomi, tetapi Bank Indonesia yakin dengan go digital, pelaku UMKM dapat terus berkembang dan bertumbuh. Dengan menggunakan solusi digital, UMKM berkesempatan untuk mendapat credit point yang dapat memudahkan mereka mendapat akses pembiayaan.

Sementara itu, Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah OJK Jawa Barat, Iman Kadarusman Nugraha, menyebutkan bahwa digitalisasi UMKM perlu dilakukan, termasuk untuk bertransaksi dan mendapat akses pada permodalan. ***

Editor: Kismi Dwi Astuti

Sumber: Keterangan Pers

Tags

Terkini

Terpopuler