Nurlita Chaerani : Senang Berbisnis

25 Maret 2023, 15:16 WIB
NURLITA Chaerani /DENI ARMANSYAH/KONTRIBUTOR "PR"

KORAN PR - Keanggunan adalah ketika kecantikan dari dalam secantik kecantikan dari luar - Coco Chanel.

QUOTES milik mendiang perancang busana sekaligus wewangian Chanel tersebut sangat sesuai jika dikaitkan dengan Nurlita Chaerani, SKom (38). Selain tampak cantik dari dalam karena kerendahan hatinya, juga dibarengi kecantikan dari luar secara utuh.

Ibu tiga anak kelahiran Jakarta, 16 September 1984 ini ternyata memiliki banyak talenta. Selain menguasai perbankan dengan detail, perempuan yang akrab disapa Lita ini juga sangat ahli dalam memasak dan mendesain pakaian.

”Saya lulus D-III tahun 2005 lalu. Langsung bekerja di salah satu bank konvensional. Setelah itu, sambil bekerja saya coba lanjutkan ekstensi dan akhirnya mendapatkan gelar sarjana komputer pada tahun 2008,” kata Lita baru-baru ini di tempat kerjanya, di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung.

Seiring berjalannya waktu, Lita kemudian berpindah-pindah bekerja dari bank satu ke bank lainnya. Pada tahun 2008, dia pun pindah ke Bank Mega. ”Jadi seiring berjalannya waktu, saya pun mencoba usaha lainnya,” ucapnya.

Mengumpulkan modal sedikit demi sedikit dari hasil bekerja, akhirnya Lita mampu membuka usaha sendiri. Ia mencoba menggeluti usaha di bidang kuliner. Usaha kuliner di Kota Bandung memang sudah sangat banyak. Namun, Lita mencoba peruntungan dengan mencoba menjual frozen food yang tak biasa. Makanan yang dijualnya ini adalah bandeng isi tahu beku.

Ternyata di luar ekpektasinya, makanan yang dijualnya dalam brand Dapur Khansa itu laku di pasaran. Bahkan makanan bandeng olahannya pun sudah memiliki label halal. Namun karena makanan bandeng isi tahu ini sedikit bau amis, akhirnya Lita memutuskan untuk membuat makanan lainnya. Terutama jenis kue-kue dan puding yang relatif memiliki wangi yang ”enak”.

Produk-produknya seperti puding sedot dan bolu-boluan juga ternyata banyak disukai customer. Lita membuatnya secara autodidak, karena itu pula ada rasa khas yang berbeda dengan produk lainnya yang dijual di pasaran.

Bahkan produk Puddot (Puding Sedot) kini sudah banyak diminati oleh masyarakat. Banyak gerai UMKM yang menjual produk milik Lita ini. Rasanya pun sudah sangat beraneka ragam, dari rasa buah-buahan, cokelat, hingga rasa lainnya.

Secara kebetulan, suami Lita juga ternyata pandai memasak, sehingga banyak ide brilian yang muncul dan akhirnya terserap oleh Lita sebagai ide-ide masakan baru.

NURLITA Chaerani DENI ARMANSYAH/KONTRIBUTOR "PR"

Make up artist & hijab

Perempuan yang kini menjabat sebagai Branch Business Manager Mega Syariah Bandung ini juga ternyata memiliki keahlian lain. Keahlian tersebut adalah sebagai make up artist. Ini pun dipelajarinya secara autodidak. Tak disangkanya, dalam waktu singkat Lita pun sudah memiliki banyak pelanggan.

 

MUA ini diberi nama LCK yang merupakan singkatan dari Lita Chaerani Khansa. Nama Khansa diambil dari nama anak pertamanya Lita. Rias pengantin ini digelutinya sejak tahun 2013.

Jadi selain bekerja di bank konvensional, di waktu senggang, Lita mengurus usaha make up artist yang digelutinya. Sambil juga tetap mengurus usaha makanan yang semakin banyak memiliki langganan tetap.

Sebenarnya pada saat itu Lita juga menyewakan pakaian pengantin. Hanya saja karena stoknya terbatas, dia memilih untuk fokus menjadi make up artist. ”Saya juga punya sebenarnya baju pengantin dari adat Palembang, Padang, dan lainnya, namun tidak banyak. Jadi saya tetap fokus saja di make up artist-nya,” tuturnya.

Perempuan berwajah oriental ini pun semakin maju dengan usaha-usahanya tersebut. Meski berwajah oriental ternyata Lita merupakan asli orang Sunda. Ayahnya merupakan pria asal Bandung dan ibundanya berasal dari Garut.

”Sejak kecil saya besar di Ciamis, di Jakarta cuma numpang lahir saja. Saya pindah-pindah juga sih sekolahnya, ini karena ayah saya kebetulan bekerja pada bidang farmasi. Jadi tergantung penempatan di mana dia bekerja maka di situ saya sekolah,” katanya.

Lulusan D-III dan Ekstensi LPKIA ini juga mulai merambah ke bisnis lainnya. Selain makanan dan rias-merias, Lita juga akhirnya mencoba peruntungan pada bisnis di bidang fesyen. Mulanya, Lita mengaku hanya sebagai seorang reseller dari produk hijab. Namun karena semakin paham terkait dunia perhijaban, Lita kemudian mencoba terjun ke bisnis hijab tersebut.

Mulanya ibu dari Khansa (13), Adel (4,5), dan Nara (2,5) ini hanya menjual hijab dari Turki. Lalu akhirnya mencoba peruntungan dengan mencoba memproduksi hijab sejenis.

”Awalnya nama hijabnya adalah Aniqturk. Namun ternyata sesuai Undang-Undang HKI, ternyata tidak boleh ada nama negara untuk merek. Lalu diganti nama hijabnya menjadi DNH, tapi ternyata merek ini sudah ada sebelumnya,” ucapnya.

Hingga akhirnya, istri dari Dede Nurul Hadian ini membuat merek hijab yang baru. Nama hijabnya diubah menjadi Deenha, yang merupakan singkatan dari nama suami Lita.
Menurut Lita, usaha hijabnya tersebut baru dimulai belum lama ini, sesaat setelah dia melahirkan anak bungsunya pada tahun 2018. Bahkan karena anak bungsunya tersebut pula, Lita keluar dari pekerjaannya di bank konvensional.

”Di situ saya fokus anak, bahkan saya per tanggal 31 Desember 2018, keluar dari bank. Benar-benar saya fokus besarkan anak saya, sekaligus mulai menjadi reseller hijab Turki hingga akhirnya punya sendiri dan Alhamdulillah maju,” katanya.

Awalnya, produk Deenha ini hanya menjual berbagai jenis hijab. Namun karena semakin berkembang, Deenha juga mendesain pakaian-pakaian muslimah yang berkelas.

”Awalnya kami jual di e-commerce semisal Tokopedia, Shopee, hingga Tiktok Shop. Namun karena semakin maju akhirnya kami buka gerai sendiri di Cihampelas Walk, selain punya workshop sendiri di Cipamokolan,” bebernya.

Di workshop-nya tersebut bisa dilihat berbagai model terbaru, dari kerudung hingga baju muslimah milik Lita. Workshop ini pun sekaligus berperan sebagai rumah kediaman Lita bersama keluarganya. ”Jadi semacam boutique house lah rumah saya ini. Nah menyambut bulan Ramadan ini, saya sekarang sedang fokus dalam desain-desain mukena dan hijab, sehingga baju muslimahnya tidak terlalu banyak,"” ucapnya.

Selain itu, kata Lita, merek hijabnya pun sedang dipersiapkan untuk tampil dalam ajang Indonesia Fashion Arts and Festival (IFAF) yang digelar pada 16 April 2023 mendatang. Penampilan merek dagang milik Lita ini adalah kali ketiga dalam event tersebut.

Golf dan berkuda

Meski telah sukses di berbagai bidang yang digelutinya, Lita ternyata masih merasa banyak memiliki waktu luang. Terlebih sebagai istri dari seorang pilot maskapai asing, membuatnya sering ditinggal sang suami tercinta.

Lita pun akhirnya terpikirkan untuk bekerja lagi demi mengisi waktu yang dianggapnya luang tersebut. Namun karena Lita telah ”hijrah”, dia tidak kembali lagi bekerja di bank konvensional seperti sebelumnya.

”Saya lalu di-hire secara khusus berdasarkan pengalaman untuk kembali ke Bank Mega. Hanya saja, kali ini saya diminta untuk mengurus Bank Mega Syariah. Kebetulan di Bank Mega ini saya sudah tak asing, apalagi saya juga sempat sebentar bekerja di Trans Luxury Hotel,” katanya.

Di tengah kesibukannya, Lita dan keluarganya selalu meluangkan waktu untuk berolah raga. Selain olah raga golf, Lita dan anak sulungnya, Khansa, juga suka berkuda di Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

”Cuma anak saya kemaren sempat jatuh di sana. Mulanya tidak mengaku, namun akhirnya bilang terjatuh, ternyata di lututnya ada retak-retak sedikit. Mudah-mudahan sakitnya tidak lama dan bisa kembali berkuda,” ujarnya.

Lita dan keluarganya pun kini memiliki beberapa kuda tunggapan sendiri. Harapannya nanti anak-anak Lita pun setidaknya bisa menjadi penunggang kuda yang baik sehingga bisa bertanding untuk mengharumkan bangsa dan keluarga.

Traveling pun menjadi salah satu hobi perempuan satu ini. Berbagai tempat pun pernah dikunjunginya. Apalagi memiliki suami seorang pilot, membuat Lita dipermudah untuk pergi ke berbagai negara.

”Memang sebenarnya suami meminta saya untuk tinggal di Timur Tengah, di tempat suami saya bekerja. Hanya saja saya masih perlu banyak pertimbangan, ditambah dengan usia anak-anak saya yang masih dibilang kecil,” kata Lita yang ternyata dulu sering tampil menjadi pemeran pembantu di sejumlah fim yang tayang di televisi.

”Keluarga saya tidak berkenan saya jadi artis. Karena selain menyita waktu karena kesibukannya, juga pergaulannya dianggap agak riskan,” imbuhnya.

Kini Lita berharap, usaha-usaha yang digelutinya bisa semakin maju. Bahkan dia tak ragu untuk berbagi tips untuk bisa sukses seperti dia. ”Saya juga suka sharing berbagai cara memecahkan persoalan hidup,” ucapnya.

Bahkan, Lita sering diminta menjadi presenter dan MC, maka penyampaian acara ”curhat” Lita pun akan mudah dimengerti banyak orang. ”Saya ingin membuat banyak orang bahagia dan bisa keluar dari masalah yang dihadapinya,” pungkasnya.***

Editor: Eri Mulyani

Tags

Terkini

Terpopuler