Network
KORAN PR - Mengusung tema besar Arabic Barbecue Iftar, Swiss-Belresort Dago Heritage menawarkan aneka menu berbuka puasa bernafaskan hidangan Timur Tengah. Istimewanya, hotel bernuansa resor yang satu ini juga menghindangkan menu barbecue yang selama ini identik dengan hidangan barat alias western.
Executive Chef Swiss-Belresort Dago Heritage Sayadi menuturkan, hidangan barbecue yang dikomandoinya dititikberatkan pada rempah dan bumbu Arabic. Jika pada western barbecue kita lazim menemukan saus seperti jamur dan bbq sauce, pada barbecue ala Timur Tengah, menggunakan berbagai rempah khas seperti baharat yang melahirkan sensasi hangat dan memiliki aroma khas serta maqlubah spice.
Tak lupa, beberapa rempah khas lain seperti cumin alias jinten Arabic, kayu manis, dan green cardamom atau kapulaga hijau, juga memberikan cita rasa khas. “Dari semua menu Arabic, kami menghadirkan hidangan yang dibuat dengan rempah-rempah otentik Arab, agar pengunjung bisa menikmati sajian khas Arab dengan cita rasa terbaiknya,” kata Chef Sayadi, ketika ditemui di tempat kerjanya, beberapa waktu lalu.
Berbagai jenis daging pun digunakan. Seperti ayam, sapi dan ikan fillet, seafood, hingga daging kambing impor yang cepat matang ketika dimasak, dengan tetap mengeluarkan tekstur juicy. Aneka menu khas Timur Tengah seperti ayam tandoori, mutton kebuli, hingga side dish seperti vegetable curry, hingga shawarma, dengan roti pita.
Jangan lewatkan Arabic tomato sauce yang diracik oleh Chef Sayadi, untuk “mendinginkan” perut kala bersantap. Sengaja membuat teksturnya seperti jus, saus yang satu ini sangat cocok dinikmati bersama nasi dan daging-dagingan panggang. Ada pula saus yoghurt yang dipilh untuk menyeimbangkan aroma kuat khas Timur Tengah, sehingga tetap smooth di lidah ketika mencecapnya di lidah. “Nantinya, menu-menu ini akan dirotasi untuk menghindari rasa bosan pada tamu,” ujarnya.
Selain berbagai menu khas Timur Tengah, Swiss-Belresort Dago Heritage juga menyuguhkan beberapa kuliner khas India, serta berbagai menu internasional dan nasional yang menggugah selera. Tak ketinggalan, Sayadi juga memperhatikan selera lidah lokal yang mendamba makanan yang dirindukan lidah setelah seharian menahan haus dan lapar.
“Yang paling banyak dicari ini juga kami sediakan, seperti kerupuk banjur, asinan, aneka kolak, tajil, gorengan, dan sajian-sajian tradisional lainnya,” ujarnya.***
