Dapurnya Buna : Kue Basah Khas Luar Jawa

- 10 Maret 2023, 21:34 WIB
Dapurnya Buna
Dapurnya Buna /Eva Fahas/"PR"/

KORAN PR - Berawal dari hidangan yang disuguhkan oleh kerabatnya, Nagya Andreari (35) lantas terdorong untuk membuat kue-kue basah serupa dengan versinya. Dia mengatakan, kue-kue basah yang menginspirasinya itu unik. Baik bentuk dan rasanya tapi jarang dijumpai di tempat jajanan pasar.

"Saya jadi tertarik untuk mencoba membuatnya sendiri. Dengan resep modifikasi dan rasa yang khas," ujar pemilik toko jajanan kue basah daring Dapurnya Buna tersebut.

Ingin tampil berbeda di tengah pelaku niaga kue basah, dia mengkhu­suskan diri membuat kue basah yang kebanyakan berasal dari luar Pulau Jawa. Sebut saja nona manis, lumpur surga, atau puteri keraton.

Kue nona manis merupakan kudapan khas Pulau Sulawesi. Sedangkan lumpur surga dan puteri keraton dari Banjarmasin, Pulau Kalimantan. Meskipun berbeda asal muasalnya, tetapi antara nona manis dan lumpur surga memiliki kemiripan baik dari rasa dan adonan.

Salah satu favorit pelanggan Dapurnya Buna adalah kue nona manis dan kue lumpur surga yang bahan bakunya hampir mirip. Terbuat dari daun pandan, telur, dan tepung teknik dan cara pembuatannya berbeda meski­pun sama-sama dikukus.

"Selain itu kami juga menjual sagu mangga, sagu leci, dan ximilu hidangan penutup ala Hongkong, juga buko pandan khas Filipina. Memang hingga saat ini sebagian besar produk yang dibuat adalah makanan manis," ujar Nagya.

Bagi dirinya, kue-kue dan jajanan khas Nusantara sangatlah kaya. Dengan keunikan rasa, bentuk, tekstur, dan penamaan. Sayangnya, saat ini anak-anak muda kurang mengenalnya. Salah satunya akibat tergeser dengan kepopuleran kue-kue masa kini yang secara kemasan lebih menarik.

Kendati begitu, Nagya tetap melihat masyarakat masih antusias dengan jajanan pasar khas tanah air. Meskipun tidak bisa menutup mata bahwa animo masyarakat mulai bergeser kepada makanan dari luar.

"Menurut saya hal ini bersifat sementara, kebanyakan hanya untuk memuaskan rasa penasaran dan mengikuti tren saja. Saya percaya bahwa kue-kue nusantara akan tetap dicintai dan tidak akan lekang oleh waktu," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Moh. Arief Gunawan


Tags

Terkini

x