Manéh, Sebuah Persoalan Pelik!

- 20 Maret 2023, 22:11 WIB
Ilustrasi Maneh
Ilustrasi Maneh /Masagipedia

 

Oleh : Cece Sobarna

Guru Besar Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Unpad
 
 

KATA manéh beberapa hari ini menjadi kata yang populer dan paling dicari orang sejak munculnya komentar seorang netizen pada salah satu unggahan instagram Ridwan Kamil, @ridwankamil. Netizen tersebut menyapa Gubernur Jawa Barat dengan  manéh.  Sontak saja postingan tersebut trending, menjadi perbincangan riuh di kalangan  netizen. Banyak yang tersentak, terheran-heran, bahkan penasaran dengan penggunaan kata manéh.

Padahal, manéh merupakan kata biasa yang sering terdengar dalam keseharian masyarakat Sunda. Penggunaannya pun cukup  luas, terutama di kalangan generasi muda, untuk saling menyapa antarsesama teman, atau  orangtua kepada anak.

Terlepas dari pro-kontra,  manéh merupakan kata ganti orang/diri yang dalam keilmuan linguistik disebut pronomina persona (personal pronouns) kedua tunggal (jamak: maranéh). Setiap bahasa memiliki unsur ini dalam sistem penunjukannya (deiksis) untuk mengidentifikasi orang.

Dalam kajian yang memfokuskan  diri pada penetapan kekerabatan bahasa beserta waktu pisahnya (Linguistik Historis Komparatif), kata ganti ini termasuk kosakata dasar yang wajib dimiliki oleh sebuah  bahasa.

 

Klasik dan pelik 

Kata ganti orang mencakup sistem tutur sapa dan  acuan. Bahasa Sunda tidak seberuntung bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Belanda. Bahasa-bahasa tersebut memiliki kata sapaan egaliter untuk orang kedua: Anda (Indonesia), you (Inggris), dan U (Belanda). 

Dalam bahasa Sunda persoalan sapa-menyapa ini cukup pelik saking banyaknya kata sapaan. Bahkan, Perdanakoesoemah (1957) menyinyalir ada  seratusan lebih. Sebenarnya,  keinginan masyarakat Sunda untuk memiliki kata sapaan yang bisa digunakan untuk semua kalangan sudah muncu lebih setengah abad  lalu. Salah satunya disampaikan Aswin, seperti dimuat dalam majalah Warga (1957). 

Halaman:

Editor: Huminca Sinaga


Tags

Terkini

Orang Bijak Taat “Dibajak”

31 Maret 2023, 00:00 WIB

Meluruskan Niat Buka Bersama

29 Maret 2023, 21:00 WIB

Syahwat Pamer

29 Maret 2023, 20:54 WIB
x