Di Kolombia, Bos Narkoba Lebih Berkuasa Ketimbang Pemerintah

- 7 Maret 2023, 18:40 WIB
Untuk diketahui, di sejumlah negara seperti Kolombia, kekuasaan bos narkoba bisa melebihi pemerintah.
Untuk diketahui, di sejumlah negara seperti Kolombia, kekuasaan bos narkoba bisa melebihi pemerintah. /Stratfor.com
 
BOGOTA, (KORAN PR).-  Ketua Senat Kolombia Roy Barreras pada Senin (7/3/2023) waktu setempat mendesak pemerintah negara ini agar menghentikan sementara perundingan dengan pengedar narkoba. Soalnya, hal tersebut akan berdampak buruk terhadap upaya mewujudkan perdamaian menyeluruh di Kolombia.


Dilansir Reuters, selasa (7/3/2023), seruan dari Barreras yang mitra politik Presiden Gustavo Petro itu disampaikan di tengah mencuatnya skandal yang melibatkan saudara dan anak sulung Petro, yang diduga menerima dana dari terduga pengedar narkoba yang ingin memanfaatkan kebijakan perdamaian menyeluruh.

"Saya meminta pemerintah agar menangguhkan semua dialog, pembicaraan, atau perundingan baik formal maupun informal dengan para pengedar narkoba," kata Barreras dalam konferensi pers. 

Dia menilai tak perlu ada perundingan dengan pengedar narkotika karena bisa menodai tujuan mulia kebijakan perdamaian menyeluruh itu.

Jaksa agung Kolombia sudah menggelar penyelidikan terhadap anak sulung Petro, Nicolas Petro Burgos, dan saudaranya, Juan Fernando Petro dalam dugaan kasus yang dibantah kedua orang ini.

Perdamaian

 
Kebijakan perdamaian menyeluruh adalah upaya mengakhiri konflik bersenjata di negara tersebut. Sebagai bagian dari kebijakan tersebut, Petro memberikan kesempatan kepada organisasi-organisasi kriminal untuk menyerah baik-baik dan menjanjikan keringanan hukuman jika bersedia menyerahkan semua pendapatan haram mereka dan membeberkan jalur perdagangan kokain mereka.

Barreras menegaskan, geng narkoba bisa memanfaatkan kesempatan itu begitu rancangan undang-undang pemerintah disahkan oleh Kongres Kolombia.

Petro memulai lagi perundingan perdamaian dengan gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional (ELN) dan akan berunding terpisah dengan dua faksi pecahan FARC yang membelot setelah organisasi induknya menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah dan mengakhiri gerilya pada 2016.

Sementara itu, Komisioner Tinggi untuk Perdamaian Kolombia Danilo Rueda mengakui ada rumor mengenai sejumlah pengacara yang berunding dengan pengedar narkoba atas nama kebijakan perdamaian menyeluruh itu.

Rueda juga menafikan baik dia maupun presiden tak ada sangkut-pautnya dengan dugaan tindakan ilegal tersebut.
 
Untuk diketahui, di sejumlah negara seperti Kolombia, kekuasaan bos narkoba bisa melebihi pemerintah. Melansir laman worthly.com, tiga raja kartel narkoba yang memiliki kekayaan terbesar sepanjang sejarah adalah: Pablo Escobar – 30 miliar dolar AS (Rp430,14 triliun), Amado Carrillo Fuentes – 25 miliar dolar AS (Rp 358,4 triliun) dan Dawood Ibrahim Kaskar – 6,7 miliar dolar AS (Rp 96,06 triliun)..(Huminca)***

Editor: Huminca Sinaga

Sumber: Reuters


Tags

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x