Semua tentang Cinta dalam Pameran Katakan Seni Rupa dengan Cinta 2

- 24 Februari 2023, 21:08 WIB
Pameran Katakan Seni Rupa dengan Cinta #2. *
Pameran Katakan Seni Rupa dengan Cinta #2. * /DENI ARMANSYAH

KORAN PR - DENGAN medium tinta di atas kertas, perupa Seruni Kusumawardhani membuat karya berjudul Cindo. Karya drawing berukuran 62x86 sentimeter ini menampilkan seorang pria Tionghoa yang bergandengan tangan dengan perempuan berkebaya. Mereka berdiri menghadap bangunan besar yang berlanggam arsitektur rumah Tionghoa.

Karya Seruni menjadi bagian pameran kolektif Katakan Seni Rupa dengan Cinta #2. Pameran yang digelar dengan sistem undangan terbuka ini diadakan di Galeri Pusat Kebudayaan, Jalan Naripan, Kota Bandung, 17-25 Februari 2023.

Selain karya Seruni, ada pula karya Basuki Bawono yang berjudul Torehan Cinta Budaya. Karya berbentuk lukisan ini mengeksplorasi cat minyak di atas kanvas 90x120 sentimeter. Objek yang ditampilkan Basuki adalah dua sosok perempuan penari yang sedang berperan sebagai Srikandi.

Eksplorasi cat air di atas kertas terdapat pada karya Auditama Nugraha. Dalam judul Hand to Hand, Auditama membuat enam karya drawing yang masing-masing berukuran 40x40 sentimeter. Di setiap gambar, Auditama membuat objek tangan manusia dengan berbagai aktivitas, seperti sedang memegang bahu seseorang dan memijat kaki.

Terdiri atas 18 gambar bermotif bunga dan daun warna-warni, Sumastania Widyandari membuat karya drawing berjudul The Errands. Karya ini memakai medium akrilik di atas kertas 200x150 sentimeter.

Kurator Isa Perkasa mengungkapkan, cinta bukan hanya sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih, dan kasih sayang antara makhluk. Akan tetapi, cinta bisa dicurahkan pada profesi pekerjaan, seperti cinta seorang seniman kepada karyanya yang merupakan hasil dari percintaan.

Menurut Isa, pengertian cinta dalam pameran Katakan Seni Rupa Dengan Cinta #2 ini adalah tentang kesungguhan seorang seniman dalam melakukan proses kreatifnya. Ide berkarya itu akan selalu jujur dan muncul kapan saja walaupun terdapat situasi suka dan duka yang dituangkan dalam bentuk visual.

Saat proses berkarya, kata Isa, seorang seniman melakukan kontemplasi secara fokus tanpa ada paksaan di ruang studio, galeri atau alam terbuka. Proses kreatif yang seperti ini yang menjadikan seniman terlalu fokus dan lupa waktu karena berada dalam ruang imajinasi dengan totalitas.

"Cinta terhadap kesenian akan menjadikan seniman berada pada ruang idealisme. Selain itu, proses setiap seniman berbeda dan punya cara sendiri. Hal ini tergantung kepada cara berpikir dalam ruang ide masing-masing, juga pada ketertarikan tema yang dilukiskan," tutur Isa.

Halaman:

Editor: Kismi Dwi Astuti


Tags

Terkini

x