Cerita tentang Peresmian Stadion Siliwangi, Kandang Keramat Persib Bandung

17 Februari 2023, 09:45 WIB
DOKUMENTASI Koran Algemeen Indisch Dagblad De Preangerbode pada 26 Maret 1956 tentang pembukaan Stadion Siliwangi, Bandung.* /DELPHER.NL/

KORAN PR - Persib sempat mengusulkan penggunaan Stadion Siliwangi untuk laga melawan PSS Sleman ‎dalam lanjutan Liga 1, Minggu (5/2/2023) lalu. Meskipun urung dan pertandingan akhirya digelar di Gelora Bandung Lautan Api, munculnya opsi Stadion Siliwangi memunculkan romantisme tersendiri bagi bobotoh. Ya, stadion tersebut sarat akan sejarah Maung Bandung dan dinilai sakral oleh bobotoh. Jika Liverpool punya stadion "keramat" bernama Anfield dan Manchester United dengan Old Trafford, Persib memiliki Stadion Siliwangi.

KAKI kecil Aisabella Kawilarang menendang bola di atas hamparan rumput Stadion Siliwangi pada 26 Maret 1956. Tendangan putri sulung Panglima Komandan Teritorial Sil‎iwangi Alex Evert Kawilarang yang baru berusia tiga tahun tersebut menjadi kick-off atau pembuka laga tim veteran Divisi Siliwangi melawan tim pers dalam rangkaian peresmian Stadion Siliwangi.

Peristiwa bersejarah tersebut diabadikan dalam jepretan kamera dan keterangan tertulisnya yang dimuat Algemeen Indisch Dagblad (AID) de Preangerbode pada 27 Maret 1956.

Pertandingan itu hany‎a salah satu laga untuk memeriahkan pembukaan stadion. Beberapa pertandingan lain juga digelar. Pembukaan Siliwangi berlangsung pada 24 Maret 1956 dan diresmikan Pangdam Kolonel AE Kawilarang.

Rangkaian kegiatan pembukaan dimuat dalam pemberitaan koran berbahasa Belanda AID de Preanger Bode‎ pada 20 Maret 1956 dan 12 Maret 1956. Namun, koran yang sama itu mencantumkan tanggal yang berbeda dalam dua terbitan/edisinya terkait peresmian stadion tersebut. AID de Preangerbode terbitan 12 Maret menuliskan bahwa acara pembukaan berlangsung pada 25 Maret. Sementara itu, koran terbitan 20 Maret mencantumkan 24 Maret sebagai tanggal peresmian pembukaan Stadion Siliwangi.

DOKUMENTASI Koran Algemeen Indisch Dagblad De Preangerbode pada 27 Maret 1956 menyajikan foto Aisabella Kawalarang, putri Panglima Divisi/Kodam Siliwangi Alex Kawilarang menendang bola dalam salah satu laga sepak bola pembukaan Stadion Siliwangi, Bandung.*
 

Namun, pemberitaan koran yang sama, pada 26 Maret 1956, bisa menjadi petunjuk mengenai kapan tanggal pembukaan stadion itu.‎ "Pembukaan juga dilakukan pada tanggal yang bersejarah, yaitu hari di mana bangsa Indonesia memperingati pertempuran untuk Bandung," tulis AID de Preangerbode.

Momentum heroik perjuangan kemerdekaan Indonesia di Bandung tentu saja peristiwa Bandung Lautan Api dalam rentang 23-24 Maret 1946. Dus, 24 Maret 1956 pun paling sesuai sebagai tanggal pembukaan Siliwangi yang bersamaan dengan peringatan bumi hangus Bandung itu.

AID de Preangerbode mencatat pula jasa Divisi Siliwangi yang berinisiatif membangun stadion tersebut. ‎"Meskipun Bandung, setelah Jakarta dan Surabaya adalah kota terbesar ketiga di Indonesia, butuh waktu bertahun-tahun bagi kota pegunungan (itu) untuk mendapatkan stadion yang layak. Kota-kota kecil lainnya telah mendahului Bandung dalam hal ini," tulis koran tersebut.

Anggaran pembangunan tak disetujui

Ketua administrasi/pembangunan stadion, Mayor Mashudi, dalam laporannya, menyebutkan kesulitan awal dalam pengerjaan Siliwangi. Mulanya, biaya pembangunan stadion berasal dari surplus anggaran 1953. Namun, pemerintah pusat atau Jakarta tak menyetujui rencana itu.

Akhirnya, cara lain dicari dengan dana yang dapat dipertanggungjawabkan.‎"Sedangkan pelaksanaannya ditanggung bersama oleh technical services, termasuk engineer. Masih ada beberapa bagian konstruksi yang perlu perbaikan atau perubahan."‎

Sementara itu, Kolonel Kawilarang menyampaikan pula pesannya dalam pembukaan. Panglima Siliwangi itu mengingatkan semboyan pasukannya, yakni "Dari Rakyat, Bersama Rakyat, Untuk Rakyat". Slogan tersebut, menurut dia, saat ini kurang mendapat perhatian karena belum cukup diimplementasikan dalam praktik. "Untuk mewujudkan slogan tersebut, stadion dibangun sebagai sumbangsih tentara untuk rakyat."
 
Pembukaan ditandai dengan pengguntingan pita hijau kuning di pintu masuk utama bawah tribun oleh istri Panglima Alex Kawilarang setelah upacara adat. Pertandingan awal selepas pembukaan pada Sabtu 24 Maret 1956 pun dimulai mempertemukan PSSI vs TNI Angkatan Darat (AD) dengan skor akhir 5-1. Jumlah penonton saat itu mencapai 25.000 orang.‎ Laga selanjutnya pada Minggu 25 Maret 1956, Persib-AD berakhir 1-4. Para veteran prajurit serta insan pers ikut serta bertanding sepak bola.
 
De Nieuwsgier, 31 Maret 1956 tak ketinggalan memberitakan kemenangan Persib atas Persija 3-1 dalam peresmian Siliwangi. ‎"Itu adalah pertandingan pertama dari turnamen segitiga yang dimainkan di Bandung, menandai pembukaan Stadion Siliwangi dan peringatan 50 tahun kota itu," tulis koran itu.‎
 
Stadion GBLA dan Si Jalak Harupat bolehlah menjadi kandang Persib setelah tak lagi menggunakan Siliwangi. Namun, ingatan para bobotoh tentunya tak bakal pernah melupakan Siliwangi, di mana Maung Bandung pernah bermarkas sejak lama. Kendati rumput asli Siliwangi telah berubah menjadi rumputan buatan, auman maung di papan skor masih lantang terdengar menggetarkan lawan-lawan Pangeran Biru yang pernah bertandang ke sana.***

Editor: Hazmirullah

Tags

Terkini

Terpopuler