Bio Farma Angkat Tema 'Development of the Neonatal Rotavirus Vaccine at Bio Farma'

- 21 Maret 2023, 17:39 WIB
ROTAVIRUS Symposium di Bali Indonesia
ROTAVIRUS Symposium di Bali Indonesia /Dok Bio Farma/

KORAN PR - Bio Farma menjadi salah satu narasumber pada 14TH International Rotarivirus Symposium yang diselenggarakan atas kolaborasi Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF), Murdoch Childrens Research Institute (MCRI) dan Sabin Vaccine Institute pada 14-16 Maret 2023 di Bali-Indonesia.

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 300 peserta yang terdiri dari para peneliti dan pemangku kepentingan dalam dan luar negeri yang berkepentingan untuk memberikan informasi terbaru tentang hasil penelitian terkini terkait Rotavirus, hasil Trial vaksin baru, pendekatan terkini vaksin Rotavirus, pendanaan penelitian dan introduksi vaksin baru, serta isu lainnya yang relevan mengenai perkembangan vaksin Rotavirus.

Hadir sebagai narasumber, Senior Executive Vice President (SEVP) Penelitan dan Pengujian Bio Farma, Adriansjah Azhari yang mengangkat tema “Development of the neonatal rotavirus vaccine at PT Biofarma”.

Tema tersebut meliputi pembahasan mengenai kontribusi penting PT Bio Farma sebagai BUMN Farmasi yang diamanahkan oleh Pemerintah dalam mengembangan vaksin Rotavirus dalam rangka Indonesia memerangi Rotavirus, serta kemajuan dan tantangan global yang dihadapi.

Adriansjah menyampaikan bahwa pengembangan vaksin rotavirus di Bio Farma merupakan hasil kolaborasi anak bangsa, serta memiliki beberapa keunggulan dibandingkan vaksin Rotavirus lainnya.

“Vaksin Rotavirus buatan Bio Farma dapat diberikan pada bayi mulai dari bayi baru berumur 0 bulan, 1 bulan, 2 bulan dimana saat ini, semua vaksin Rotavirus lainnya di Dunia baru bisa diberikan pada bayi berumur 2,3,4 bulan. Hal tersebut akan memberikan proteksi yang jauh lebih baik pada bayi atas paparan virus Rota” ujar Adriansjah.

“Kelebihan lainnya yang menjadikan vaksin Rotavirus buatan Bio Farma terdepan yaitu satu-satunya vaksin Rotavirus yang memakai bahan-bahan yang tidak mengandung unsur babi (porcine free) sehingga kedepannya saat vaksin ini launching, diharapkan merupakan vaksin Rotavirus yang halal pertama di dunia,"katanya.

"Kelebihan lainnya yaitu Pengembangan vaksin ini mulai dari hulu ke hilir dilakukan di dalam negeri, sehingga nilai TKDN tinggi dibandingkan vaksin lainnya yang import sehingga terus dapat mendukung ketahanan dan kemandirian dalam negeri” tutur Adriansjah melanjutkan.

Bio Farma melakukan kolaborasi transfer teknologi dengan Murdoch Children’s Research Institue (MCRI) dalam pengembangannya. Saat ini pengembangan vaksin rotavirus dalam tahap uji klinis fase 3 yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada dan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Halaman:

Editor: Mochammad Iqbal Maulud


Tags

Terkini

x