Fatalitas Tol Cipali Tertinggi di Dunia, Kelalaian Pengemudi Penyebab Utamanya

- 30 Maret 2023, 07:34 WIB
PRESIDEN Direktur Astra Tol Cipali Firdaus Azis memasang stiker reflektif di bagian pinggir truk yang parkir di Rest Area KM 130 Tol Cipali beberapa waktu lalu. Stiker refleksi cahaya itu diyakini dapat mengantisipasi kecelakaan lalu lintas.
PRESIDEN Direktur Astra Tol Cipali Firdaus Azis memasang stiker reflektif di bagian pinggir truk yang parkir di Rest Area KM 130 Tol Cipali beberapa waktu lalu. Stiker refleksi cahaya itu diyakini dapat mengantisipasi kecelakaan lalu lintas. /Hilmi Abdul Halim/

KORAN PR-Jalan Tol Cikopo-Palimanan menjadi jalan tol dengan angka fatalitas tertinggi di dunia. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno.

"Jalan Tol Cipali adalah jalan tol dengan fatalitas tertinggi di dunia, rata-rata satu jiwa per kilometer korban,” kata Djoko dalam keterangan pers, Rabu (29/3/2023).

Djoko menyebutkan secara umum, angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia yang mencapai 27 ribu jiwa per tahun. Itu artinya, dalam satu jam, ada 3-4 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia.

Jalan tol tercatat masih menjadi penyumbang rasio kecelakaan lalu lintas per kilometer tertinggi di Indonesia untuk saat ini. “Karakteristik kecelakaan di jalan tol umumnya disebabkan kelalaian pengemudi seperti mengantuk, kurang konsentrasi, kelelahan dan sebagainya,” ujar Djoko.

Ia pun mencontohkan dua kecelakaan lalu lintas yang dialami mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak pada 20 Agustus 2022 dan pebulu tangkis Syabda Perkasa Belawa pada 20 Maret 2023 lalu. Kecelakaan yang dialami keduanya itu merupakan tabrakan dengan bagian belakang truk di ruas jalan tol.

Jumlah fatalitas kecelakaan lalu lintas sebenarnya sempat menurun dalam beberapa tahun terakhir. Djoko merinci, pada 2017 terdapat 30.894 korban jiwa kemudian 2018 turun menjadi 29.083 jiwa, 2019 sebanyak 25.871 jiwa hingga 2020 hanya 23.529 jiwa.

Namun, jumlah korban jiwa kembali meningkat pada 2021 menjadi 25.288 jiwa. Yang disesalkan oleh Djoko, sekitar 80 persen korban kecelakaan lalu lintas itu masih berusia produktif (15-59 tahun). “Dampaknya dapat meningkatkan kemiskinan,” katanya.

Menurut data yang dikeluarkan Korps Lalu Lintas Polisi RI pada 2022, kecelakaan lalu lintas paling banyak disebabkan oleh pelanggaran kecepatan. Djoko menyebutkan faktor melampaui batas kecepatan itu mencapai 34 persen.

Halaman:

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x