Dibiayai Pajak Rakyat, Emil Ingatkan Petugas Haji Fokus Layani Jemaah

- 30 Maret 2023, 07:11 WIB
GUBERNUR Jabar Ridwan Kamil saat memberikan pengarahan pada petugas haji Jabar di Asrama Haji Jabar Embarkasi Jakarta-Bekasi, Rabu (29/3/2023).
GUBERNUR Jabar Ridwan Kamil saat memberikan pengarahan pada petugas haji Jabar di Asrama Haji Jabar Embarkasi Jakarta-Bekasi, Rabu (29/3/2023). /Riesty Yusnilaningsih/

KORAN PR-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpesan kepada para petugas haji Jawa Barat tahun ini untuk selalu mengedepankan keikhlasan saat bekerja. Sebab ibadah haji tahun ini bisa dibilang penuh dengan tantangan. 

Tantangan dimaksud merujuk pada kondisi jemaah calon haji Jabar tahun ini yang didominasi kaum lanjut usia. 

"Tahun ini tantangannya berat, tapi tetap lakukan yang terbaik. Seperti tahun lalu, pelayanan haji Jabar termasuk salah satu yang terbaik," kata Ridwan saat memberikan pengarahan pada petugas haji Jabar di Asrama Haji Jabar Embarkasi Jakarta-Bekasi, Rabu (29/3/2023).
 
Merujuk pada data yang disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat Ajam Mustajam dalam acara sama, jemaah calon haji yang masuk kategori lansia berusia di atas 60 tahun, sebanyak 36 persen, yakni sekitar 13.856 jemaah dari total 38.298 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat pula 471 orang yang berusia di rentang 81-90 tahun, 127 orang dari kelompok usia 91-100 tahun, serta 5 orang berusia di atas 100 tahun.
 
"Jemaah yang sudah lansia itu biasanya 'beser, belikan, benduan', petugas harus tahu cara menanganinya. Yang pasti harus mampu berempati dan melayani dengan ikhlas bagaimanapun kondisi jemaah yang dihadapi," kata Ridwan melanjutkan.
 
Jemaah dari kaum lansia juga ada kemungkinan belum pernah memiliki pengalaman menaiki lift sehingga perlu diajari dan ditemani hingga bisa mandiri. 
 
"Soalnya pernah ada jemaah lansia yang kebingungan naik lift tapi tak kunjung sampai di lantai tujuan. Rupanya karena nomor lantai yang dituju tidak dipencetnya. Kejadian-kejadian seperti ini pasti saja ada," katanya. 
 
Selain kelompok lansia, jemaah dari kelompok usia lain pun bukan berarti tak mendatangkan tantangan tersendiri dalam melayaninya. Jemaah calon haji asal Indonesia dikenal sebagai perokok berat. Bahkan pernah terjadi, teraktifasinya hidran air dalam sebuah hotel karena puntung rokok yang dibuang sembarangan terdeteksi detektor asap.
 
"Kejadian-kejadian lain juga banyak, yang pasti dalam melayaninya harus ikhlas, kedepankan empati, dan harus bisa bekerja secara tim, jangan masing-masing," katanya. 
 
Kemudian, sebagai petugas haji juga sudah sewajarnya mendahulukan kepentingan dan keperluan jemaah. Termasuk dalam urusan ibadah. Jangan dahulukan ibadah pribadi, tapi jemaah yang lebih utama. 
 
"Ingat, Anda bisa berangkat haji melalui jalur petugas, yang biayanya bersumber dari pajak rakyat Jabar. Oleh karenanya, di masa pelatihan selama sepuluh hari ini, pelajari betul ilmu melayani karena nanti di Tanah Suci, petugas akan menjadi tempat yang sangat diandalkan jemaah untuk bertanya, meminta pertolongan, dan lainnya," ucap Emil seraya menyebutkan anggaran yang dialokasikan dari APBD Jabar untuk pembiayaan petugas haji tahun ini mencapai Rp 27 miliar.
 
Tahun ini, Jabar mendapat kuota haji untuk 38.298 jemaah yang terbagi dalam 96 kloter. Selain itu, ada 429 petugas yang akan mendampingi para jemaah. 
 
Mulai tahun ini, pemberangkatan jemaah calon haji Jabar diberangkatkan melalui dua embarkasi, yakni Jakarta-Bekasi dan Kertajati. 
 
"Yang berangkat dari Kertajati rencananya 22 kloter jemaah asal Cianjur-Indramayu-Majalengka-Kuningan, sedangkan sisanya melalui Bekasi," kata Ajam.***
 

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x