Alih Fungsi Lahan, Sumber Air di Kota Tasik Berkurang

- 26 Maret 2023, 21:05 WIB
Salah satu aliran sungai irigasi Rt 03/06 Sukagalih Kelurahan Talagasari Kecamatan Kawalu Kota Tasik debit airnya mulai menurun akibat curah hujan yang juga mulai menurun.
Salah satu aliran sungai irigasi Rt 03/06 Sukagalih Kelurahan Talagasari Kecamatan Kawalu Kota Tasik debit airnya mulai menurun akibat curah hujan yang juga mulai menurun. /Asep MS/


KORAN PR-Dalam dua minggu terakhir hujan sudah mulai berkurang di Kota Tasikmalaya yang menandakan peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau sudah mulai terasa. Walaupun siaga darurat hidrometeorologi masih belum dicabut dan masih berlaku sampai Mei 2023.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya Ucu Anwar, Minggu 26 Maret 2023."Fenomena alam ini kan anomali, atau tidak bisa diprediksi sehingga masyarakat diminta untuk tetap siap siaga menghadapi fenomena alam seperti sekarang ini apalagi iklim kering sudah mulai terasa," ujarnya.

Salah satunya kata Ucu, dengan berhemat dalam penggunaan air diwilayah masing-masing.
"Kita masih menunggu informasi dari BMKG, dan kita juga terus mengamati dari berbagai wilayah  melalui relawan-relawan BPBD yang ada di 59 kelurahan yang ada di Kota Tasik bahwa setiap fenomena alam harus dicermati sebaik-baiknya," ujar Ucu.

Termasuk kata dia, embung-embung air yang sejak tahun 2019 sudah dibuat ditiap-tiap kelurahan segera disiapkan sehingga ketika hujan turun embung-embung tersebut menjadi tempat deposit air. Manakala musim kemarau tiba setidaknya sudah memiliki cadangan air.

"Termasuk juga kita selalu menghimbau kepada masyarakat agar tanami lahan yang sekiranya membutuhkan vegetasi sehingga terbentuk resapan air diberbagai wilayah dan pemukiman,"katanya.

Ucu juga menjelaskan, alih fungsi lahan yang bayak terjadi saat ini sangat berpengaruh terhadap berkurangnya cadangan air di Kota Tasikmalaya. Apalagi lanjut Ucu, alih fungsi lahan di Kota Tasik kebanyakan terjadi di daerah basah seperti pesawahan dab kolam.

"Termasuk bukit yang sejatinya menjadi area resapan air, dijadikan pemukiman dan infrastruktur lainnya seperti pertokoan dan pergudangan dan itu menjadi penyebab kekurangan air di Kota Tasikmalaya," kata Ucu.

Sementara itu Ketua Rt 03/06 Sukagalih Kelurahan Talagasari Kecamatan Kawalu Kota Tasik Ari (45) mengatakan, sejak beberapa hari tidak turun hujan, aliran air sungai yang mengalir didaerahnya mulai surut. Akibatnya kata dia, banyak pesawahan yang berada didaerahnya tidak terairi." Padahal saat ini baru mulai musim tanam (tandur), kasian petani yang sawahnya tidak kebagian air," ujar Ari.***

Editor: Nuryani


Tags

Terkini

x