Network
/photo/2023/03/20/2227447566.jpg)
KORAN PR-Belasan ribu santri dari berbagai pondok pesantren di tatar galuh Ciamis menggelar munggahan bersama di Stadion Galun Ciamis, Senin 20 Maret 2023. Munggahan dalam rangka Tarhib Ramdhan 1444 H, sekaligus ajang silaturahmi.
Kegiatan yang dikemas dengan apik ini mendapat sambuatan antusias dari santri yang memenuhi stadion. Munggahan ini semakin semarak ketika 3.000 santri membawakan Tari Saman asal Aceh, serta Tari Sarung khas pesantren.
Kegiatan akbar tersebut sedianya ditutup dengan makan bersama nasi liwet di tengah Stadion Galuh. Akan tapi hal itu urung dilaksanakan, karena sebelumnya turun hujan.
Namun diguyur hujan, para santri baik yang ada di tengah lapangan di sekeliling stadion tetap bertahan di tempat. Menjelang acara berakhir cuaca kembali terang. Hanya saja karena kondisi tidak memungkinkan, tidak semua santri dapat menikmati nasi liwet di Stadion Galuh. Sebagian besar santri membawa kembali nasi liwet kastrol untuk dinikmati bersama di tempat lain.
Tampak hadir Bupati Ciamis Herdiat Sunarya, bersama Wakil Yana D Putra, Sekda Ciamis Tatang serta unsur Forkopimda. Selain itu juga para kiai maupun pengasuh dari pondok pesantren di Ciamis.
Bersamaan dengan kegiatan tersebut juga ada pembagian 6.000 mushaf Al Quran, pelantikan pengurus koordinator Forum Silaturahmi Pondok Pesantren Ciamis serta penyerahan simbolis Nomor Statistik Pesantren dari Kementerian Agama C iamis.
KH Nonop Hanafi, pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Ciamis, sekaligus panitia mengatakan, kegiatan tersebut diikuti sekira 15.000 lebih santri dari berbagai pesantren di Ciamis. “Total ada sekira 400 pesantren yang mengikuti munggahan santri. Animo peserta sangat besar,” katanya.
Dia menambahkan, setidaknya santri sudah mempersiapkan 1.000 kastrol nasi liwet untuk dimakan bersama di tengah Stadion Galuh. Akan tapi karena suasananya tidak memungkinkan, akhirnya sebagian besar dibawa kembali, disantap bersama. “Mereka sudah membawa kastrol masing-masing, tapi urung makan bersama, karena hujan,” tuturnya.
Lebih lanjut Nonop berharap para santi maupun kiai selalu menanamkan semangat menuntut ilmu, menanamkan semangat berdakwah, serta yang terpenting adalah membangun semangat kebersamaan. “Santri yang ada di Kabupaten Ciamis ini datang dari seluruh leposok Nusantara,” tuturnya.
