Diskresi Disiapkan Jika Terjadi Eskalasi Kendaraan pada Arus Mudik 2023

- 30 Maret 2023, 00:05 WIB
Twin Tunnel Tol Cisumdawu.
Twin Tunnel Tol Cisumdawu. /Pikiran Rakyat/Adang Jukardi/

Namun saat ini sesi 4 dan 5 antara Paseh hingga Ujungjaya belum tersambung. Belum tersambungnya ruas itu akan menjadi persoalan di wilayah Majalengka karena diperkirakan akan terjadi penumpukan kendaraan dari arah Cimalaka tepatnya di Kadipaten.

Isu tersebut yang akan dibawa Dinas Perhubungan Kabupaten Majalengka pada rakor teknis pembahasan lalu lintas mudik lebaran bersama Pemerintah Provinsi dan Pusat nanti, guna memperlancar arus lalu lintas.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Majalengka Edi Noor Sujatmiko mengungkapkan, kondisi terpahit manakala ruas tol Cisumdawu sesi 4 dan 5 belum selesai maka kendaraan dari arah Bandung menuju Majalengka, Kuningan dan Jawa tengah semua akan masuk ke jalan arteri di Majalengka yang pengelolaanya oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Secara faktual ruas jalan sesi 4 dan 5 belum terhubung, sedangkan yang masuk wilayah Majalengka dari Ujungjaya sudah selesai tiak ada persoalan,” ungkap Edi Noor.

Jika sesi 4 dan 5 selesai, maka arus lalu lintas akan langsung masuk di km 151 Tol Cipali, dan pengendara menuju Majalengka tinggal keluar dari pintu tol Kertajati, sedangkan kendaraan arah Cirebon, Jawa tengah dan Jawa Timur bisa langsung melanjutkan perjalannya melintasi Cipali.

“Ada dua pintu tol di Majalengka yakni Kertajati dan Bandara namun pintu tol menuju Bandara tidak direkomendasikan untuk dipergunakan karena itu adalah akses yang langsung menuju Bandara,” kata Edi Noor.

Mitigasi

Risiko terburuk jika tol Cisumdawu di ruas 4 dan 5 belum tersambung, maka pintu keluar pemudik tetap dari Cimalaka dan masuk jalan arteri. Itu artinya arus lalu lintas dari arah Bandung dan Sumedang semua akan masuk ke Kadipaten, baik yang akan melanjutkan perjalanan ke Jawa, Cirebon ataupun Indramayu.

Ada persoalan setelah pintu keluar Cimalaka ketika masuk ke Majalengka, antara Majalengka-Sumedang tengah dilakukan perbaikan kontruksi Jembatan Cilutung. Di wilayah tersebut, banyak material untuk pembangunan jembatan serta adanya sejumlah alat berat. Kondisi tersebut tentunya akan sangat menganggu arus lalu lintas dari dua arah, dan diperkirakan akan menjadi salah satu sumber kemacetan.

Persoalan kedua, setelah melintasi jembatan Cilutung yang kini tengah diperbaiki, maka arus lalu lintas akan terhambat juga oleh adanya Bundaran di Kadipaten miliknya Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Kemacetan terjadi karena haluan putarnya kurang, lebar jalan tidak sesuai dengan kondisi bundaran yang terlalu besar, sebaliknya jalan terlalu kecil,” kata Edi Noor.

Jika infrastuktur jembatan Cilutung yang kini dibangun diasumsikan tidak selesai sebelum Lebaran, maka risiko terjelek adalah rekayasa lalu lintas. Untuk memperlancar arus lalu lintas di titik tersebut, ungkap Edi, pihaknya akan merekomendasikan untuk untuk dihentikan sementara pengerjaanya, termasuk meminggirkan alat berat yang kini dioperasikan. Selain itu mengajukan permohonan kepada Pemerintah Provinsi Jabar melalui PUTR untuk segera membongkar keberadaan bundaran.

Halaman:

Editor: Suhirlan Andriyanto


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x