Zaman Baheula : Simpang Siur Awal Puasa

- 27 Maret 2023, 00:05 WIB
KORAN Sipatahoenan mewartakan perubahan penetapan awal puasa, Sabtu 14 Oktober 1939.*
KORAN Sipatahoenan mewartakan perubahan penetapan awal puasa, Sabtu 14 Oktober 1939.* /Tangkapan Layar Sipatahoenan

Sipatahoenan mengutip pula Aneta pada Selasa 23 Agustus 1938 tentang salah satu organisasi yang menetapkan penentuan awal puasa dan Idulfitri. Organisasi tersebut adalah Perhimpoenan Penghoeloe Dan pegawainja (PPDP).

Meskipun telah ditetapkan, urusan pemberitahuan kepada warga terutama yang berada di pelosok/desa tak terbilang mudah seperti di wilayah perkotaan. Pemberitahuan awal puasa umpamanya dilakukan melalui tembakan meriam seperti dilakukan di Bandung sebagaimana pemberitaan Bataviaasch Nieuwsblad, 28 Maret 1925. Hal serupa dilakukan di Deli, Sumatera seperti diwartakan De Sumatra Post, 5 Maret 1927.

Tak cuma persoalan pemberitahuan awal puasa, penentuan Idulfitri juga terkadang menyulut polemik. Warta De Avondpost,17 November 1938 mengulas perbedaan pendapat tentang tanggal Lebaran di Tasikmalaya.

Perbedaan tersebut diselesaikan oleh keputusan kepala penghulu dan bupati dengan mempersilahkan kelompok yang merayakan Lebaran pada 22 November di masjid sendiri tetapi tanpa tabuhan bedug. Keesokan harinya, kelompok lain yang merayakan Lebaran di masjidnya sendiri.***

Halaman:

Editor: Suhirlan Andriyanto


Tags

Terkini

x