Ramadan dan Lebaran 2023, Prospek Produk Lokal Kota Bandung Fesyen Kian Cerah

- 27 Maret 2023, 00:05 WIB
PRAMUNIAGA  pakaian yang dijualnya di Balubur Town Square, Tamansari, Kota Bandung, Minggu (26/3/2023). Masyarakat mulai mencari-cari model pakaian untuk dipakai dihari raya nanti.*
PRAMUNIAGA pakaian yang dijualnya di Balubur Town Square, Tamansari, Kota Bandung, Minggu (26/3/2023). Masyarakat mulai mencari-cari model pakaian untuk dipakai dihari raya nanti.* /DENI ARMANSYAH/KONTRIBUTOR "PR"

Menurut hasil survei Jakpat pada 1.042 responden pada 19-21 April 2022 yang tercantum dalam dalam databoks.katadata.co.id, aktivitas belanja online meningkat saat pekan ketiga Ramadan 2022. Pakaian merupakan produk yang paling banyak dibeli responden secara online. Persentasenya 38% pada pekan ketiga Ramadan. Persentase itu naik daripada pekan pertama Ramadan yang masih 28%, kemudian pekan kedua 33%.

Masih dalam hasil survei yang sama, sebanyak 21% responden membeli pakaian muslim saat pekan ketiga Ramadan. Produk lain yang banyak dibeli, yakni perawatan tubuh, perawatan kulit, sepatu, dengan persentase 19% masing-masing. Responden yang membeli tiga produk itu tercatat naik pada pekan ketiga Ramadan, kecuali produk perawatan kulit.

Sebanyak 63% responden membelanjakan kurang dari Rp 500.000 untuk belanja online saat pekan ketiga Ramadan. Adapun perinciannya, 35% responden membelanjakan kurang dari Rp 300.000, dan 28% responden menghabiskan Rp 300.000-Rp 500.000.

Daya beli

Acuviarta berpandangan, daya beli masyarakat membaik ketimbang 2020, 2021, dan 2022. Indikator daya beli masyarakat dalam Indeks Pembangunan Manusia maupun tingkat inflasi yang relatif stabil menguatkan pandangannya tersebut.

Penjualan TPT pada Ramadan maupun Idulfitri tahun ini, menurut Acuviarta, bakal lebih terdongkrak upaya penerapan larangan impor pakaian bekas oleh pemerintah. Bersamaan dengan upaya itu, pemerintah perlu terus mengendalikan harga komoditas pangan.

"Kebanyakan masyarakat mengedepankan pangan dalam daftar belanjanya. Saat ini, beberapa harga sejumlah komoditas masih tinggi, seperti cabai, daging ayam. Pemerintah mesti mengendalikan harga komoditas pangan agar masyarakat lebih leluasa membelanjakan uangnya untuk keperluan nonpangan," ucap Acuviarta.

Acuviarta turut menyampaikan, tengah terjadi perlambatan pada pasar internasional TPT dalam negeri. Mitra dagang TPT dalam negeri, seperti Amerika Serikat dan Eropa tengah menghadapi persoalan ekonomi. Lantaran demikian, menurut Acuviarta, pasar lokal dengan market size begitu besar sangat potensial bagi TPT.

"Permintaan dari Amerika Serikat dan Eropa mengalami perlambatan. Pelaku usaha bisa mengalihkan produk yang biasanya untuk ekspor ke negara-negara itu untuk pemenuhan permintaan dalam negeri," kata Acuviarta. ***

Halaman:

Editor: Suhirlan Andriyanto


Tags

Terkini

x